Liputan6.com, Busan - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di Hotel Westin, di sela-sela pelaksanaan ASEAN-Republic of Korea Summit, Senin (25/11/2019). Moon Jae-in menawarkan kerja sama dalam pemindahan ibu kota negara.
"Saya mengerti pemindahan ibu kota merupakan tugas dan fokus pemerintahan di periode kedua ini," kata Moon Jae-in.
Baca Juga
Jokowi pun menanggapi positif tawaran kerja sama teknis pembangunan ibu kota baru Indonesia. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan, ibu kota baru Indonesia memiliki konsep smart city.
Advertisement
"Saya harapkan kerja sama tersebut dapat mengembangkan ibu kota Indonesia baru yang smart, green, safe, inclusive, dan resilient," jelas Jokowi.
Jokowi berharap, investasi Korea Selatan di Indonesia akan terus meningkat. Dia menyambut baik peningkatan kerja sama ekonomi kedua negara terutama menghadapi situasi ekonomi dunia saat ini.
"Di tengah situasi sulit seperti ini, upaya memperkuat kerja sama di antara kita menjadi lebih penting artinya," ucapnya.
Lebih lanjut, Jokowi menyambut selesainya perundingan Indonesia-Korea Selatan Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA). Dia berharap dokumen ini dapat diteken pada awal 2022 sebab IK-CEPA adalah simbol komitmen kedua negara bagi keterbukaan ekonomi.
"Kerja sama kedua negara pasti akan meningkat," sambung Presiden Moon.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Teken 3 Nota Kesepahaman
Usai pertemuan bilateral, Indonesia-Korea Selatan menandatangani tiga nota kesepahaman salah satunya yaitu, kerja sama teknik pemindahan dan pengembangan ibu kota.
Selain itu, kedua negara juga menandatangani deklarasi bersama pada penyelesaian akhir negosiasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Menyeluruh Indonesia dan Korea dan Perjanjian Bebas Visa Bagi Pemegang paspor Diplomatik dan Dinas RI-Republik Korea.
Tiga nota kesepahaman itu diteken oleh menteri terkait dan disaksikan langsung oleh dua pemimpin negara.
Advertisement