Sukses

Ancaman Tanah Longsor Menghantui Warga Gunung Geulis Bogor

Warga mengaku sudah beberapa kali melaporkan kondisi ini ke aparatur desa dan kecamatan. Namun tidak direspons dengan baik.

Liputan6.com, Bogor - Ancaman tanah longsor menghantui warga Kampung Legok Nangka, Desa Gunung Geulis, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Ancaman itu bukan karena hutan dan bukit gundul akibat pembalakan liar, namun akibat proyek pemagaran di atas lahan perbukitan untuk pembangunan kawasan wisata di wilayah itu.

Pasalnya, pagar beton yang membentang mengitari lahan seluas 85 hektare milik PT Karunia Alam Abadi Agung itu berada di bawah area permukiman penduduk.

Ketua RT 02 Jajuli menuturkan, ada sekitar 335 kepala keluarga (KK) yang tinggal di Kampung Legok Nangka. Dalam beberapa bulan terakhir ini mereka resah dengan adanya aktivitas pembangunan pagar.

Apalagi selama sebulan terakhir curah hujan di kawasan tersebut sangat tinggi. Ditambah kontur tanah di kawasan perbukitan sangat labil.

"Setelah kemarau lalu diguyur hujan, air masuk ke celah-celah tanah yang sudah dikeruk. Yang kami khawatirkan tebing longsor menyeret pagar itu lalu menimpa rumah warga," kata dia.

Selain rumah-rumah penduduk, longsor juga mengancam aliran sungai yang biasa digunakan masyarakat sekitar untuk kebutuhan sehari-hari. Terlebih tahun 2016 silam pernah terjadi longsor hingga menutup aliran Sungai Cikeas.

"Kawasan ini memang rawan longsor karena perbukitan dan tanahnya labil," terang Jamal warga setempat.

Warga mengaku sudah beberapa kali melaporkan kondisi ini ke aparatur desa dan kecamatan. Namun tidak direspons dengan baik. Beberapa waktu lalu, warga yang geram sempat menggeruduk Kantor Desa Gunung Geulis untuk meminta aparatur desa bertindak tegas.

"Tak lama kemudian Satpol PP datang dan meminta proyek dihentikan, tapi belakangan pemilik malah membandel," kata dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Aktivitas Pembangunan Berhenti

Karena merasa dipermainkan, warga akhirnya mendatangi proyek dan menghalau alat berat yang hendak masuk ke dalam kawasan itu, Selasa (26/11/2019) siang. Saat ini aktivitas pembangunan pagar terlihat berhenti.

Pada saat aksi, hadir sejumlah pejabat dari perwakilan Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Bogor serta aparatur kecamatan maupun desa tampak hadir. Beberapa anggota polisi dan TNI juga hadir mengamankan situasi agar tetap kondusif.