Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kabupaten Temanggung menggelar Grebeg Parakan, Sabtu (9/11) ditandai dengan mengirab Songsong Djojonegoro keliling kota Parakan dengan start dari halaman Masjid Baiturrohim Jetis parakan dan berakhir di eks Kawedanan Parakan.
Sebelumnya, Sabtu (8/11) di Masjid Al Mubarokah Bambu Runcing Kauman Parakan diselenggarakan Mujahadah diikuti Bupati, Wakil Bupati, pejabat Forkompimda dan para alim ulama serta masyarakat.
Baca Juga
Pelaksanaan kirab diawali dengan doa bersama yang dipimpin ulama setempat di serambi masjid. Seusai doa kemudian diserahkan pataka lambang daerah dari ulama kepada Bupati HM Al Khadziq yang selanjutnya diserahkan kepada pimpinan kirab untuk dikirabkan keliling kota parakan.  Â
Advertisement
“Melalui momentum Grebeg Parakan guna memperingati hari jadi ke 185 Kabupaten Temangung, saya sendiko dawuh melaksanakan tugas amanah rakyat untuk membawa Temanggung lebih aman dan sejahtera sehingga terwujud tata kehidupan yang toto, titi tentrem, marem dan gandem,“ tegas Bupati.
Selain Bupati, hadir dalam acara tersebut, para pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, Wakil Bupati, PJ Sekda, para pimpinan OPD dan pejabat terkait berjajar rapi dengan mengenakan Busana.
Disepanjang rute yang dilalui, para peserta grebeg mendapat sambutan antusias warga masyarakat yang menonton baik tua maupun muda yang datang dari berbagai penjuru daerah. Mereka para penonton sangat menikmati acara grebeg bernuansa budaya jawa, apalagi dimeriahkan berbagai atraksi hiburan kesenian tradisional seperti kuda lumping, warokan, wulang sunu maupun kesenian religi seperti rebana dan lain-lain.
“Acara grebeg ini sungguh menarik , para peserta semuanya mengenakan busana khas Jawa sehingga terkesan penuh wibawa. Grup-grup keseniannya pun tampil atraktif, sungguh luar biasa dan sekiranya bisa diselenggarakan rutin setiap tahun,“ ujar Budiman.
Sementara itu, Kepala Bagian Humas Witarso Saptono Putro mengatakan, acara grebeg Parakan digelar sebagai salah satu acara yang dilaksanakan untuk menyambut peringatan hari jadi ke 185 Kabupaten Temanggung.
Grebeg Parakan merupakan cerita sejarah perpindahan ibu kota Kabupaten Temanggung yang dahulu dikenal dengan sebutan Menoreh dari kota Parakan berpindah ke kota Temanggung seusai perang Diponegoro.
Sebagai bupati pertama kala itu Kabupaten Temanggung dipimpin kanjeng adipati Aryo Djoyonegoro yang setelah wafat jenazahnya dimakamkan di komplek masjid Agung Darussalam Temanggung.
Oleh karena itu sebagai penghormatan setiap kali peringatan Hari Jadi Kabupaten Temanggung dilakukan penggantian songsong di makam Bupati Djoyonegoroyang berada di kompleks masjid agung Darussalam Temanggung.
“Nah dalam acara grebeg Parakan sebagai prosesi sejarah boyong menoreh ini, songsong baru sebagai pengganti songsong lama sebelum ditancapkan di makam Bupati Djoyonegoro, kita kirabkan keliling kota Parakan. Songsong dikirab dari halaman masjid Al Mubarokah sebagai symbol kota parakan menuju kantor eks kawedanan sebagai simbol kantor Pemkab Temanggung,“ ujarnya.
Witarso menambahkan selain grebeg Parakan, rangkaian acara peringatan hari jadi ke 185 Kabupaten Temanggung juga digelar acara mujahadah di masjid Al Mubarokah Bambu Runcing Parakan, Jumat (8/11/2019).
Acara Tahlil dan penggantian songsong Djoyonegoro Sabtu malam 9 Nopember 2019. Upacara hari pahlawan dikaitkan peringatan Hari Jadi ke 185 Kabupaten Temanggung Sabtu 10 November 2019 dilanjutkan ziarah dan tabur bunga di taman makam pahlawan Prayuda Mudal dan kali Progo Kranggan.
Agenda lain yakni Temanggung Fair 24 -28 Oktober 2019 di gedung pemuda Temanggung, kegiatan olah raga jalan sehat terbagi di 3 tempat yaitu di Kaloran (3/11) di Gemawang (17/11) dan di Bulu ( 24/11 ).
Khusus untuk jalan sehat ini terbuka untuk umum secara gratis dengan hadiah utama sapi, sepeda motor, kulkas dan hadiah hiburan lainnya serta ratusan doorprize.
Selain itu adapula malam resepsi dan refleksi HUT Temanggung (10/11) di pendopo Pengayoman, Panggung Rakyat (15/11) di depan kantor kesbangpol dan seputar tugu Adipura, Temanggung Night Carnival dengan menampilkan berbagai kesenian tradisional dari 20 Kecamatan digelar pada Sabtu malam dengan rute dari Kesbangpol – Setda – Alun-alun dan kontes sapi di pasar hewan Kranggan (16/11) .
Selain agenda utama, beberapa Pengkab Cabang Olah Raga juga menyelenggarakan acara pertandingan diantaranya kejuaraan tenis meja, basket, bola voli dan futsal di GOR Bambu Runcing serta sepak bola pelajar tingkat SMP/MTs di stadion Bhumi Phala Temanggung.
Adapun susunan kirab terdiri kelompok penabuh gendering, pleton pembawa Patakan dan Songsong Djojonegoro, Pleton pembawa Bambu runcing, kelompok pembawa gunungan hasil bumi, Rombongan FKPD, pejabat OPD dan Camat Kades, PKK, RT/RW dan diikuti Rombongan Kesenian tradisional seperti kuda lumping, waqrokan , barongsai, rebana dan lain-lain dari seluruh sad an kelurahan dan Kecamatan Parakan.
Â
(*)