Sukses

Di Turki, Prabowo Jajal Kapal Perang dan Selam

Prabowo Subianto kemarin sempat bertemu Angkatan Laut Turki.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto masih melanjutkan kunjungan kerjanya ke Turki.

Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antara Lembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, hari ini, Prabowo akan menuju Ankara untuk bertemu Menhan Turki.

"Hari ini dari Istanbul, Pak Menhan menuju Ankara melakukan pembicaraan bilateral tentang kerja sama pertahanan dengan Menhan Turki," kata Dahnil dalam keterangannya, Kamis (28/11/2019).

Menurut dia, Prabowo Subianto kemarin sempat bertemu Angkatan Laut Turki, dan sempat menjajal kapal perang dan selamnya.

"Sebelumnya kemarin, beliau melakukan pembicaraan dengan Angkatan Laut Turki dan berkunjung melihat industri perkapalan perang dan kapal selam Turki di Golcuk Naval Shipyard, Kocaeli," ungkap Dahnil.

Menurut dia, kerja sama militer dengan Turki sangat strategis.

"Mengingat industri alutsista Turki berkembang pesat, khususnya terkait kapal perang dan kapal selam, ditambah lagi Turki memiliki sejarah militer yang panjang sebagai negara yang kuat secara militer sejak Ottoman Empire," pungkasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Cegah Kebocoran Belanja Alutsista

Sebelumnya Prabowo mengingatkan semua pihak untuk tidak melakukan praktik rente di sektor pertahanan. Hal itu menyusul perintah Presiden Joko Widodo atau Jokowi agar Menhan tak sekedar berorientasi pada penyerapan anggaran atau proyek pengadaan alat utama sistem persenjataan (Alutsista).

"Menteri Pertahanan Prabowo memperingatkan semua pihak untuk tidak terlibat dalam praktik rente di sektor pertahanan, tidak boleh ada kebocoran di belanja alutsista, dan hak-hak kesejahteraan prajurit TNI," ucap ujar Jubir Menhan, Dahnil Anzar Simanjuntak, Senin, 25 November 2019.

Dahnil menegaskan, semua pihak yang dimaksud termasuk pejabat di Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan pejabat TNI.

Menurut Prabowo, kata Dahnil, belanja pertahanan harus digunakan semaksimal mungkin untuk kepentingan menjaga kedaulatan NKRI dengan minimalisasi kebocoran.

"Sejak awal duduk sebagai Menteri Pertahanan, Pak Prabowo Subianto sudah memperingatkan semua pihak di bawah koordinasi Kementerian Pertahanan, jangan main-main dengan pertahanan dan kedaulatan negara," ungkapnya.