Sukses

3 Fakta di Balik Meninggalnya Hakim PN Medan

Seorang Hakim Pengadilan Negeri Medan Menjadi Korban Pembunuhan.

Liputan6.com, Jakarta Seorang hakim di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Jamaluddin (55) ditemukan tewas di mobil di sebuah jurang di Dusun II Namo Rindang, Desa Suka Dame, Kecamatan  Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang,  Jumat 29 Maret November 2019

Kapolda Sumatera Utara Irjen Agus Andriato memastikan Jamaluddin merupakan korban pembunuhan. Pelaku pembunuhan diduga orang dekat korban.

"Dugaan dibunuh. Pelakunya bukan orang jauh, 'orang dekat' korban," kata Agus seperti dilansir dari Antara, Minggu (1/12/2019).

Ia mengatakan, kasus ini masih dalam proses penyelidikan dan bakal mengumumkan hasil perkembangan kasus tewasnya Jamaluddin.

Sebelumnya, istri korban, Zuraida (41) mengungkapkan rumahnya pernah diteror oleh orang tidak dikenal.

Berikut 4 fakta tentang pembunuhan Hakim PN Medan yang dihimpun dari Liputan6.com:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 4 halaman

Jasad Ditemukan di Jurang

Hakim Pengadilan Negeri Medan, Jamaluddin ditemukan tewas di mobil dengan kondisi tangan terikat di sebuah jurang di Dusun II Namo Rindang, Desa Suka Dame, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Jumat 29 November 2019.

Kapolsek Kutalimbaru, AKP Bitler Sitanggang mengatakan, jasad pria berusia 55 tahun itu ditemukan berada di dalam mobil Toyota Land Cruiser Prado warga hitam dengan nomor polisi BK 77 HD. Saat pertama kali ditemukan, jenazah dan mobil hakim PN Medan tersebut berada dalam jurang kebun sawit warga.

"Korban ditemukan meninggal dunia dalam keadaan kaku terlentang di bangku mobil nomor 2. Posisinya miring dengan wajah mengarah ke bagian depan," kata Bitler, Jumat 29 November 2019.

Kapolsek menjelaskan, pihaknya mendapatkan informasi penemuan jenazah dalam mobil tersebut dari warga sekitar pukul 13.30 WIB. Berdasarkan informasi tersebut, personel Polsek Kutalimbaru langsung menuju ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Anehnya lagi, harta benda korban masih utuh.

"Kita juga menemukan barang bukti milik korban berupa satu dompet berisikan Kartu Tanda Penduduk atau KTP dan satu handphone lipat warna hitam," ucap Bitler.

Jenazah Jamaluddin sudah membiru dengan kondisi tangan terikat dan duduk di posisi bangku belakang. Kasus ini masih dalam penyelidikan polisi untuk mengetahui secara pasti kematian Jamaluddin, warga Perumahan Royal Monaco Medan Johor.

"Sabar, ya. Masih dalam penyelidikan, kuat dugaan korban pembunuhan. Saat ini jasadnya di Rumah Sakit Bhayangkara Medan guna autopsi," sebutnya.

3 dari 4 halaman

Hakim PN Medan Tewas Dibunuh

Kapolda Sumatera Utara, Irjen Agus Andrianto memastikan, Hakim Pengadilan Negeri Medan, Jamaluddin merupakan korban pembunuhan. Ia menduga, pelaku pembunuhan merupakan orang dekat korban.

Hal ini diungkapkan Agus saat acara Jalan Sehat sekaligus Peluncuran Bunda Foundation di Lapangan Merdeka Medan, Sumater Utara.

"Dugaan dibunuh. Pelakunya bukan orang jauh, 'orang dekat' korban," kata Agus seperti dilansir dari Antara, Minggu (1/12/2019).

Namun, Agus enggan mengungkapkan, siapa pelaku yang tega menghabisi nyawa Jamaluddin. Ia mengatakan, pihaknya saat ini tengah mengembangkan kasus tersebut.

"Tunggu saja hasil penyidikan pihak kepolisian. Ini masih dikembangkan," ucap Agus.

Agus juga berjanji, pihaknya bakal mengumumkan hasil dari perkembangan kasus tewasnya Jamaluddin yang jenazahnya diitemukan di kebun sawit Dusun II Namo Bintang, Desa Suka Dame, Kecamatan Kutalimbaru, Deli Serdang.

"Tunggu saja hasilnya (penyidikan kepolisian)," singkat dia.

4 dari 4 halaman

Pengakuan Istri

Rumah hakim Jamaluddin ternyata pernah diteror oleh orang tidak dikenal. Hal ini diungkapkan Zuraida Hanum (41), istri mendiang Jamaluddin.

Zuraida mengungkapkan, pagar rumahnya di Perumahan Royal Monaco Blok D nomor 22, Medan Johor, Sumatera Utara pernah dirusak orang. Kejadiannya tiga pekan sebelum Jamaluddin ditemukan meninggal dunia.

"Waktu itu pagar pintu rumah kami sempat dirusak orang tidak dikenal diduga ditabrak menggunakan mobil," kata Zuraida seperti dilansir dari Antara, Minggu (1/12/2019).

Zuraida menceritakan, kejadian tersebut terjadi sekira pukul 06.30 WIB saat semua anggota keluarga termasuk korban masih berada di dalam rumah dan bersiap memulai aktivitas.

Akibat perusakan tersebut, pagar di bagian rumahnya rusak parah sehingga tidak bisa dibuka sama sekali. Namun, pelaku tidak terekam kamera pengawas (CCTV), sebab kamera pengawas ketika itu sedang rusak.

"Entah karena sengaja atau tidak, yang jelas pintu rumah kami terlihat sudah rusak. Namun tidak tahu siapa yang melakukannya, karena saat saya keluar dari rumah tidak ada orang di luar," ucap Zuraida.

Ia juga menceritakan, selama ini sang suami tidak pernah punya musuh. Sebelum ditemukan meninggal, kata Zuraida, Jamaluddin sempat pamit ingin menjemput seorang teman di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumater Utara.

Namun sampai saat ini, Zuraida mengaku, tidak tahu siapa teman sang suami yang dijemput tersebut.

"Seperti biasa saya siapkan semua kebutuhan suami, mulai dari pakaian, berkas perkara dan semua kebutuhan. Semua berlalu biasa saja," tutup dia.

 

(Rizki Putra Aslendra)