Sukses

Cerita Putri Tanjung, Stafsus Jokowi, Ikut Blusukan ke Subang

Putri Tanjung menyebut perlu ada wadah agar produktivitas itu disertai inovasi-inovasi, sehingga produk dapat lebih bersaing.

Liputan6.com, Jakarta - Staf Khusus Presiden Putri Indahsari Tanjung menceritakan pengalamannya mengikuti rangkaian kunjungan kerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke Subang, Jawa Barat. Meski saat itu cuaca cukup terik dan panas, Putri mengaku senang bisa melihat langsung kondisi di lapangan.

"Seru banget, pokoknya lihat belajar banyak banget dan seru-lah. Apalagi bisa belajar langsung dari bapak presiden," kata Putri Tanjung kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 2 Desember 2019.

Bukan hanya Putri, Jokowi juga mengajak Andi Taufan Garuda melihat program Mekaar dan meninjau pelabuhan di Patimban, Subang. Pulang dari blusukan, Putri mengatakan dirinya diberikan pekerjaan khusus oleh Jokowi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas UMKM.

"Langsung dikasih PR juga sama Pak Jokowi, ngasih exited-exited untuk UMKM gimana caranya meningkatkannya. Apalagi karena aku expert di bidang kreatif, jadi sebenarnya gimana sih kreativitas itu sama komunitas-komunitas kreatif ini bisa membantu Indonesia," ucapnya.

Dia sendiri menilai bahwa produk-produk yang dihasilkan oleh para nasabah Mekaar sudah luar biasa dan memiliki potensi besar untuk ditingkatkan. Namun, Putri menyebut perlu ada wadah agar produktivitas itu disertai inovasi-inovasi, sehingga produk dapat lebih bersaing.

"Makanya kita ingin mengajak lebih banyak lagi anak-anak muda kreatif untuk berkolaborasi bikin packaging bikin kemasan branding yang bagus karena itu punya added value sendiri kan," jelas dia.

"Yang paling penting adalah memberikan UKM ini upskill. Jadi skill-skill apa sih yang dibutuhkan untuk mereka biar berkembang lagi," sambung Putri Tanjung.

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Jokowi Blusukan

Sebelumnya, Jokowi sengaja membawa dua staf khusus milenialnya itu, terutama untuk melihat program Mekaar. Dia menjelaskan, ada sekitar 5,8 juta nasabah yang mengikuti program Mekaar binaan Permodalan Nasional Madani (PNM). Dari jumlah itu, hampir 99 persennya adalah kaum perempuan.

Jokowi berharap, dua staf khusus muda itu dapat membuat terobosan baru ketika tahu dan memahami kondisi lapangan. Misalnya terobosan dalam teknologi finansial.

"Nah, nanti kalau lapangannya sudah dilihat, proses-proses berkaitan dengan apa yang bisa dikerjakan, misalnya dengan sentuhan fintech, sentuhan kemasan, sentuhan desain, mengangkat brand-nya seperti apa, itu yang mau kita kerjakan. Tapi paling tidak lapangannya ini, anak muda ini biar tahu," tutur Jokowi di Subang, Jumat, 29 November 2019.