Liputan6.com, Jakarta Kementerian Ketenagakerjaan bersama dengan International Manpower Development Organization Japan (IM Japan) telah menyepakati lanjutan kerja sama penambahan kuantitas jumlah peserta pemagangan ke Jepang menjadi 5000 peserta pertahun. Kementerian Ketenagakerjaan saat ini telah menyiapkan fasilitas sarana pelatihan untuk calon peserta magang ke Jepang.
“Tadi saya sudah bertemu dengan CEO IM Japan Mr. Kyoei Yanagisawa. Pada prinsipnya kami telah sepakat dalam 2 – 3 tahun kedepan akan menambah menjadi 5000 peserta magang ke Jepang,” kata Menaker Ida Fauziyah saat menerima kunjungan CEO IM Japan dan jajarannya, di Jakarta, Senin, (2/12).
Baca Juga
Ida menyampaikan bahwa hingga periode bulan Oktober 2019, sebanyak 44.197 pemuda Indonesia telah dikirim ke Perusahaan Jepang. Menurutnya, sekembalinya dari Jepang, dengan bermodalkan skill dan pengalaman pemagangan disana, alumni magang ini nantinya dapat terserap oleh perusahaan Jepang yang berada di Indonesia.
Advertisement
“Selepas magang di Jepang banyak alumni program magang ini telah dinanti oleh Perusahaan – perusahaan di Indonesia karena skill dan pengalaman yang sudah teruji. Banyak alumni ini juga telah memiliki usaha mandiri dan mampu menyerap ratusan ribu tenaga kerja lokal,” kata Ida.
Dalam pertemuan tersebut, Mr.Yanagisawa menyambut baik atas kesepakatan lanjutan kerja sama ini.
“Perusahaan Jepang sangat puas atas kinerja peserta magang dari Indonesia. Selain kinerjanya yang gigih, peserta magang dari Indonesia juga sangat disiplin dan ramah, kata CEO IM Japan Mr.Yanagisawa.
Sementara itu, Dirjen Pembinaan, Pelatihan, dan Produktivitas Bambang Satrio Lelono mengatakan bahwa dalam mendukung kesiapan penambahan kuantitas peserta magang, Kemnaker telah siap dalam mempersiapkan program pemagangan. Hal ini ditandai dengan dibangunnya asrama untuk program pelatihan ke Jepang, yang didalamnya terdapat pusat pelatihan Bahasa juga.
“Untuk tahun depan kita juga akan mendirikan dua asrama lagi, yakni di BLK Lombok timur, dan di BLK Banyuwangi,” kata Bambang.
Bambang juga menuturkan bahwa program pemagangan ke Jepang ini berlangsung selama 3 tahun, dan nanti bisa diperpanjang 2 tahun. Menurutnya, setelah mengikuti program magang, mereka harus kembali dan bekerja di Indonesia.
“Mereka harus membangun perekonomian di Indonesia, khusunya di daerah asalnya masing-masing,” tutup Bambang.
(*)