Liputan6.com, Jakarta Salah satu saksi mata mendengar bunyi dentuman keras di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2019).
Dia adalah Pengawai Unit Pengelola Kawasan (UPK) Monas, Desi Arisandi (27). Ia mengaku mendengar bunyi dentuman sekitar pukul 07.05 WIB. Dirinya sedang berdiri menunggu pengunjung yang hendak masuk ke kawasan Monas.
Baca Juga
Adapun jarak antara sumber ledakan dengan Kantor UPK sekira 200 meter.
Advertisement
"Saya di sini cuma lima orang. Pas dengar suara ledakan pada panik," ucap dia saat ditemui Liputan6.com, Selasa (3/12/2019).
Desi tak mengira bahwa ledakan berasal granat asap. Yang terpikir adalah orang terjatuh.
"Saya kira orang loncat dari atas," ucap dia,
Desi menuturkan, akibat inisiden itu kawasan Monas sempat ditutup untuk umum.
"Biasanya jam 08.00 WIB sudah buka, tapi karena ada kejadian ini buka jam 10.00 WIB," ucap dia.
Ledakan yang diduga berasal dari granat asap terjadi di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2019) pagi. Ledakan tersebut melukai dua anggota TNI, yakni Serma F dan Praka G, yang tengah berolahraga di kawasan Monas.
Pangdam Jaya Mayjen Eko Margiyanto memastikan, kondisi dua prajuritnya dalam keadaan sadar. Keduanya saat ini tengah mendapatkan penanganan medis di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Luka Cukup Parah
Eko menuturkan, Serma F menderita luka cukup parah di tangan kiri akibat ledakan granat, kendati kondisinya sadar. Namun, dia tidak menjelaskan secara detil luka yang dialami Serma F.
"Kondisi anggota saya dalam keadaan sadar dan masih bisa duduk, masih bisa bicara," ujar Eko di kawasan Monas, Selasa.
Sementara Praka G mengalami luka cukup ringan. "Yang kedua lebih ringan karena kena bagian pahanya saja, atas nama Praka Gunamawan," tuturnya.
Saat ini, tim gabungan Polri dan TNI tengah menyelidiki kasus ledakan tersebut. Petugas gabungan juga masih menelusuri asal muasal granat asap yang meledak itu.
Advertisement