Liputan6.com, Jakarta - Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo menyampaikan pesan kepada para pendukungnya. Pria yang kerap disapa Bamsoet ini mengundurkan diri di pertarungan calon ketua umum di Musyawarah Nasional (Munas) X Golkar.
Bamsoet menyampaikan terima kasih atas dukungan para pendukungnya selama ini. Dia menyampaikan, sebetulnya kemenangan sudah tercapai. Tetapi, Ketua MPR itu mendahulukan kepentingan lebih besar.
"Kebesaran hati untuk menerima fakta politik, sangat dihargai. Kita semua tahu bahwa sebenarnya titik kemenangan sudah terjangkau. Tapi, sudahlah. Kita harus dahulukan kepentingan yang lebih besar yakni, keutuhan Partai Golkar," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Rabu (4/12/2019).
Advertisement
Bamsoet meminta para pendukungnya untuk menjaga keutuhan. Perjuangan masih panjang untuk menjadikan Golkar jaya di masa mendatang.
"Kepada kawan-kawan semua, mulai hari ini mari kita jaga keutuhan barisan yang sudah tersusun selama ini dalam satu kesatuan partai. Perjuangan masih terus berlanjut bersama seluruh elemen dan kader partai Golkar yang lain untuk jadikan partai kita kembali mandiri dan jaya dimasa mendatang," kata dia.
Bamsoet juga menyatakan terima kasih kepada para ketua dan sekretaris DPD I dan II Golkar.
"Terakhir, kepada para sahabat ketua dan sekretaris DPD I dan DPD II Partai Golkar di seluruh Indonesia, saya juga menyampaikan ucapan rasa terima kasih, semoga persaudaran yang selama ini kita bina menjadi persaudaraan tanpa tanpa kelas, tanpa jarak dan tanpa batas," ucap Bamsoet.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pernyataan Lengkap Bamsoet Mundur
Bambang Soesatyo atau Bamsoet menyatakan mundur dari pencalonan Ketua Umum Partai Golkar. Pernyataan mundur dari itu disampaikan Bamsoet usai pertemuannya dengan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie, politikus senior Partai Golkar Luhut Pandjaitan dan Airlangga Hartarto.
Berikut pernyataan lengkap Bamsoet terkait mundurnya sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar:
Ada beberapa hal yang perlu saya sampaikan, yang pertama setelah saya mencermati perkembangan Partai Golkar jelang Munas yang semakin panas. Kedua situasi nasional yang memerlukan situasi politik yang kondusif guna menjaga harapan kita mempertahankan kebutuhan ekonomi yang telah kita perjuangkan agar tidak kena dampak ekonomi ancaman ekonomi global.
Kemudian yang ketiga pandangan nasihat saran dan pendapat senior tokoh senior kami Pak Luhut, Ketua Dewan Pembina Pak Aburizal, Wakil Dewan Kehomatan Akbar Tanjung. Saya tadi pagi sudah berkomunikasi dan beliau menyampaikan pandangan nasihatnya termasuk Pak Agung Laksono.
Keempat semangat rekonsiliasi yang telah kita sepakati bersama dengan kedua tim-tim saya dan kedepannya tak ada lagi pro Bamsoet yang ada adalah pro Golkar dan pro Indonesia maju. Maka dengan semangat rekonsiliasi yang kita sepakati bersama maka demi menjaga soliditas dan keutuhan Golkar saya menyatakan tidak meneruskan pencalonan saya sebagai kandidat ketum Golkar periode 2019-2024.
Maka saya berharap soliditas dan kekompakan Golkar ke depan dalam menjaga situasi internal yang harus terus-menerus terjaga dengan baik dalam menghadapi tantangan. Baik bidang ekonomi maupun politik yang terpenting dalam partai kita kekompakan dalam menyongsong kemenangan Pemilu 2024.
Saya mengimbau kepada para pendukung saya yang selama ini bekerja keras untuk kembali merajut kader-kader Golkar yang ada karena tak ada yang lain hanya satu Partai Golkar.
Â
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka
Advertisement