Sukses

Siapa Ridwan Hisjam, Caketum Golkar Rival Airlangga?

Tiga dari lima caketum Golkar memutuskan mundur di Munas X Golkar.

Liputan6.com, Jakarta - Tiga dari lima caketum Golkar memutuskan mundur di Munas X Golkar. Antara lain Bambang Soesatyo, Agun Gunandjar Sudarsa dan Ali Yahya. Tersisa Airlangga Hartarto dan Ridwan Hisjam.

Ridwan mengaku tak akan menyerah berebut kursi dengan Airlangga Hartarto.

Siapa Ridwan Hisjam?

Dalam catatan, Ridwan ternyata bukan orang baru di partai beringin ini. Dia menjadi pengurus DPD di Jawa Timur dari 1999 sampai tahun 2005. Bahkan pernah maju sebagai Cawagub Jatim bersama Sutjipto di tahun 2008.

Dia juga sering lolos di parlemen. Terbukti dari 1999-2019 selalu duduk di Senayan. Bahkan pernah menjadi Wakil Ketua Komisi VII DPR menggantikan Eni Saragih di tahun 2018.

Dari segi bisnis, dia juga bisa dibilang tak boleh dipandang sebelah mata. Dia pernah menjadi Komisaris Utama di PT Sarana Jatim Ventura, kemudian di PT Dharmapena Cipta Media. Pernah juga di PT Sinar Jati Mitra, Grup Equator, kemudian di PT Adhi Karya Amanda.

Saksikan video di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Ikuti Tahap Hingga Usai

Ridwan menegaskan tetap maju jadi kandidat ketum beringin. Dirinya akan mengikuti tahapan hingga selesai.

"Nggak mundur aku gak pernah teken surat. Saya aja ikuti tahapannya sampai tahap dukungan. Kita serahkan kepada peserta pemilik suara," ujar Ridwan di Hotel Ritz-Carlton, Kuningan, Jakarta, Selasa (3/11/2019).

Dirinya tidak berniat mengundurkan diri jadi caketum Golkar. Ridwan tidak terpengaruh dengan calon lain yang memilih mundur.

"Ya tanya sendiri aja (calon lain) kenapa dia mundur, kalau saya nggak," ujarnya.

Ridwan menyampingkan anggapan aklamasi untuk Airlangga Hartarto. Dirinya tetap mengikuti proses yang ada.

"Bukan masalah aklmasi gak aklamasi, prosesnya kan ada tahapannya yaitu tahap penjaringan abis itu dukungan 30 persen. Kalau saya dapat dukungan 30 persen ya jalan, kalau tidak otomatis. Sekarang tergantung floor, kalau memang dia menginginkan aklamasi cuman calon tunggal ya itu sudah aspirasi," tandasnya.