Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi X DPR mengungkapkan keprihatinan saat mengetahui bantuan dana Gerakan Pramuka pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang hanya Rp 4 miliar pada 2019.
Anggota Komisi X dari PKB Andi Muawiyah Ramly mengaku miris dan kaget dengan kecilnya APBN yang diterima Kwarnas Pramuka.
Baca Juga
"Uang Rp 4 miliar itu sama dengan membangun jalan 4 kilometer. Komisi X harusnya malu melihat ini," katanya dalam keterangan, Kamis (5/12/2019).
Advertisement
Menurutnya, revitalisasi dan rencana strategis Gerakan Pramuka tidak akan jalan jika anggarannya sangat minim.
Senada dengan Andi, Illiza Sa’aduddin Djamal dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) mengaku miris dengan kecilnya dukungan pemerintah terhadap Kwarnas Pramuka. Padahal, menurutnya, pendidikan kepramukaan merupakan ekstrakurikuler wajib di sekolah.
"Saya mendukung ada regulasi yang mewajibkan pemerintah pusat dan daerah memberikan dukungan dana terhadap pramuka. Untuk pendanaan, Kwarnas tidak berada di bawah Kemenpora, tetapi di Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,” ujar Illiza.
Sementara itu keheranan juga disampaikan Zainuddin Maliki dari Fraksi Partai Amanat Nasional terkait minimnya dana Pramuka.
"Mengapa APBN untuk Kwarnas hanya Rp 4 miliar ? Apa yang selama ini dilakukan Kwarnas tidak dianggap serius oleh pemerintah?” katanya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :
Anggaran Menurun Drastis
Sebelumnya, Ketua Kwartir Nasional Pramuka Budi Waseso menjelaskan pada 2019 ini, Pramuka hanya menerima Rp4 miliar.
"Sehingga kegiatan pendidikan kepramukaan Kwarnas hanya terealisasi sekitar 5,3 persen,” kata Budi Waseso pada rapat dengar pendapat umum di Gedung DPR, Jakarta, 2 Desember 2019.
Menurut Budi Waseso, pada 2008 sampai dengan 2011 dana yang diterima Rp 48-49 miliar. Pada 2016 meningkat menjadi Rp 91 miliar, karena ada kegiatan Jambore Nasional di Cibubur.
Tahun berikutnya sebesar Rp 10 miliar dan anjlok hanya Rp 1,5 miliar pada tahun 2018.
Advertisement