Sukses

Tiang Alif Dipasang, Warga Menangis Haru

Ritual pemasangan tiang alif di sebuah masjid tua di Hila, Maluku, diwarnai tangis haru ratusan warga. Dalam tradisi turun temurun ini, tidak sembarang orang yang dapat membopong tiang alif untuk ditegakkan di atas masjid.

Liputan6.com, Leihitu: Seiring diangkatnya tiang alif menuju masjid di Hila, Kecamatan Leihitu, Maluku, Kamis (14/6), suasana haru langsung menyeruak. Tiang alif yang melambangkan tegaknya kembali masjid yang bermakna normalnya kembali keseharian beribadah memiliki makna dalam bagi warga.

Warga tak dapat menyembunyikan rasa haru menyadari tiang alif kembali tegak di atas Masjid Besar Negeri Hila. Kalimat tahlil dan syahadat terus berkumandang dengan syahdu.

Prosesi adat pemasangan tiang alif pada msjid yang diklaim telah berusia 200 tahun ini baru dapat dilakukan setelah masjid tersebut roboh pada Maret silam akibat cuaca buruk. Tidak sembarang warga Desa Hila yang bisa membawa atau mengangkat tiang alif. Mereka yang diberi kepercayaan membawa dan memasang tiang alif masjid adalah turunan para leluhur yang dulu menyebarkan Islam di Maluku melalui Desa Hila.

Prosesi adat ini merupakan sebuah tradisi yang dilakukan turun-temurun sejak leluhur mereka di masa penjajahan Belanda dan Portugis. Tiang alif masjid besar Desa Hila terbuat dari pohon mintanggor. Warga mengklaim tiang alif yang roboh akibat cuaca buruk Maret lalu/telah berusia kurang lebih 200 tahun sejak masjid ini di bangun pada abad kedua belas.(BOG)
    Video Terkini