Sukses

Menaker Ida Ajak Investor Amerika Kembangkan SDM Indonesia

Menaker Ida Ajak Investor Amerika Kembangkan SDM Indonesia

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Indonesia mengajak para investor dan perusahaan- perusahaan asal Amerika untuk membantu pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia melalui investasi.

“Saya berharap dukungan kepada US-ASEAN Council untuk memberikan bantuan capacity building dan scholarship bagi Tenaga Kerja Indonesia agar mampu bersaing memasuki pasar global,” kata Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, usai menerima kunjungan delegasi US-ASEAN Business Council di Jakarta, Kamis (6/12) malam.

Menaker Ida menjelaskan, Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko WIdodo tengah fokus pada pengembangan SDM. Untuk itu, dukungan dari berbagai pihak, termasuk perusahaan-perusahaan Amerika, sangat diperlukan.

"Penting juga untuk perusahaan Amerika meningkatkan investasi training center di Indonesia dalam membantu Pemerintah Indonesia meningkatkan kompetensi tenaga kerja lokal dan investasi pengembangan Balai Latihan Kerja (BLK) di berbagai wilayah di Indonesia," kata Menaker Ida.

Berdasarkan data Kemnaker, saat ini terdapat 305 BLK di seluruh Indonesia yang terdiri dari 23 BLK UPTP Kemnaker dan sisanya merupakan UPTD milik pemerintah daerah (pemda) Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Selama ini, kata Menaker Ida, Indonesia memiliki pengalaman menyelenggarakan pemagangan ke Jepang dengan prosedur yang ketat dan kredibel. Untuk itu, diharapkan kepedulian perusahaan-perusahaan Amerika untuk memberikan dukungan capacity building and scholarship bagi tenaga kerja Indonesia.

Tidak lupa, Menaker Ida mengingatkan kepada perusahaan Amerika yang berinvestasi di Indonesia untuk melaporkan kondisi ketenagakerjaannya. Kemnaker menyediakan layanan Wajib Lapor Ketenagakerjaan secara online melalui Sisnaker.

"Kami harapkan, perusahaan-perusahaan Amerika juga meningkatkan kepedulian bagi masyarakat yang berada di sekitar perusahaan Amerika di Indonesia, melalui pemberian bantuan peningkatan kapasitas agar mereka dapat diterima bekerja di Perusahaan Amerika atau dilatih supaya dapat menjadi wira usaha baru," ujarnya.

 

(*)