Liputan6.com, Jakarta - Lima orang dilaporkan tewas dalam insiden kecelakaan bus pariwisata yang mengangkut rombongan guru TK asal Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Kecelakaan maut itu terjadi di kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, Jawa Timur pagi tadi.
Seluruh korban kecelakaan maut tersebut dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ngudi Waluyo, Kabupaten Blitar, termasuk penumpang bus yang terluka.
Baca Juga
"Total yang dibawa ke RS di Wlingi (RSUD Ngudi Waluyo Blitar) ada 29 penumpang. Sedangkan, yang meninggal dunia ada lima," kata Direktur RSUD Ngudi Waluyo Kabupaten Blitar Endah Woro saat dikonfirmasi, Sabtu (7/12/2019).
Advertisement
Dilansir Antara, pihak rumah sakit masih mengobservasi para korban, terutama yang selamat. Ada 24 yang mendapatkan perawatan medis. Dari jumlah 24 korban tersebut, dua orang mengalami luka berat.
"Yang luka berat ada dua, lainnya luka sedang. Lukanya di anggota tubuh, misalnya kepala, dan lainnya. Untuk saat ini, kami observasi dan masih di ruang IGD. Jika hasilnya (observasi) memungkinkan untuk dioperasi, kami siapkan semua," katanya.
Endah menambahkan, para korban datang sekitar jam 09.30 WIB. Mereka untuk sementara waktu ditangani di ruang IGD sambil menunggu perkembangan lebih lanjut dari hasil observasi tersebut.
Untuk biaya, ia menegaskan semuanya sudah ditangani oleh Jasa Raharja. Pihak rumah sakit telah berkomunikasi dengan polisi dan Jasa Raharja, sehingga para keluarga juga tidak diberatkan dengan biaya perawatan.
Adapun lima korban tewas dalam kecelakaan maut bus rombongan guru TK, yakni Siti Fatimah (50) warga Kecamatan Gondang, Anita (46) dan Naksabandi (58) warga Desa Balerejo, Kecamatan Kauman, lalu Kasihatin kepala sekolah TK Perwari. Sedangkan, seorang korban lagi adalah Ridwan (75) warga Dusun Sembung, Desa Pagergunung, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kronologi Kecelakaan
Sebuah bus pariwisata yang mengangkut rombongan guru TK asal Kabupaten Tulungagung, mengalami kecelakaan di jembatan Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, menyebabkan lima orang meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka.
Informasinya, guru pengawas dan kepala sekolah taman kanak-kanak asal Kabupaten Tulungagung itu rencananya akan menghabiskan akhir pekan ke Pasuruan. Bus terperosok di jalan raya Kesamben tepatnya sebelah timur SPBU Kesamben.
Kejadian berawal saat bus Fabian Anugrah Trans dengan nomor polisi AG 7555 UR melaju dari arah barat dan tepat di atas jembatan menghindari truk tronton yang sedang berhenti karena mogok. Bus lalu menghindar ke kanan dan menabrak satu sepeda motor dari arah timur dan selanjutnya bus terjun ke sungai.
"Saat ini para korban kami evakuasi dibawa ke rumah sakit. Untuk kendaraan juga masih proses evakuasi berlanjut," kata Kepala Unit Laka Lantas Polres Blitar Ipda Didik Sugianto.
Advertisement