Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan alat untuk memajukan seluruh aspek kehidupan. Karena itu, setiap petinggi BUMN harus menjaga perilakunya salah satunya denganmenjauhi hidup bermewah-mewah.
 "Berbagai perilaku-perilaku yang tidak sejalan dengan membangun korporasi yang sehat ya, seharusnya tidak boleh dilakukan," kata Hasto dalam keterangannya, Minggu (8/12/2019).
Baca Juga
Shin Tae-yong Kritik Jadwal padat Piala AFF 2024, Erick Thohir Beri Tanggapan Ini
Erick Thohir Usulkan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Asia 2031, Kesiapan Stadion Berstandar FIFA Sudah Terpenuh
Erick Thohir Gembira Timnas Indonesia Putri Juarai Piala AFF 2024, Netizen Minta Liga 1 Wanita Diaktifkan Lagi
Hasto mengaku memiliki pengalaman bekerja selama 12 tahun di bidang usaha, sehingga berdasarkan pengalaman itu, ia menyebut memahami iklim korporasi, manajemen dan sirkulasi keuangan pada BUMN umumnya. Sejauh ini, Hasto melihat struktur BUMN terlalu gemuk.
Advertisement
"Untuk itu kami merekomendasikan kepada Menteri BUMN agar langkah-langkah restrukturisasi dapat dilakukan. BUMN seringkali terlalu gemuk dengan anak perusahaan, cucu perusahaan yang tidak terkait dengan bisnis usaha itu," kata Hasto.
Hasto mendorong setiap BUMN mengembangkan inti usahanya. Dengan begitu membangun kedaulatan di bidang pertahanan, pangan, energi, keamanan dan keuangan, bisa terwujud.
"Kemudian juga hal-hal terkait infrastruktur karena itu menghubungkan wilayah Indoensia yang begitu luas, konektivitas itu menjadi penting," jelas Hasto.
Ia menyarankan Menteri BUMN Erick Thohir mengonsolidasikan seluruh jajarannya. Fokus utamanya adalah memperkuat inti bisnis masing-masing BUMN.
"Caranya dengan menata BUMN kembali supaya tatanannya sejalan dengan inti bisnisnya. Harus dilihat secara menyeluruh agar BUMN fokus dalam ruang lingkup bisnis yang dimasukinya," ia menandaskan.