Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Moda Raya terpadu (MRT), dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyaksikan penandatanganan nota kerja sama antarpenyedia transportasi umum terintegrasi.
Kerja sama itu akan membentuk satu perusahaan baru (joint venture) dengan mengusung konsep transit development.
Baca Juga
Anies mengapresiasi adanya kerja sama seperti ini, sebab akan memudahkan masyarakat Jakarta berpindah moda transportasi secara efektif karena adanya integrasi seluruh aspek, seperti tiket, rute, dan manajemen.
Advertisement
"Jutaan penduduk Jakarta akan bisa berpindah dari satu moda ke moda lain secara leluasa, secara mudah. Integrasi ini dalam aspek manajemen, dalam aspek rute, dan dalam ticketing," ujar Anies di Balai Kota, Jakarta, Senin (9/12/2019).
Perusahaan baru tersebut nantinya mengatur operasional kereta dan juga sejumlah stasiun besar di Jakarta, misalnya Senen, Tanah Abang, dan Juanda.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga menegaskan, integrasi transportasi umum tidak hanya untuk MRT dan kereta Jabodetabek. Integrasi kereta bandara, turut dicanangkan dalam proses kerja sama itu.
Kendati nota kerja sama sudah diteken, belum ada nama untuk perusahaan yang akan dibentuk. Hanya saja, Anies merinci porsi saham dari perusahaan tersebut adalah 51 persen dari MRT, dan 49 persen dari KAI.
"Hari ini ditandatanganinya HoA (head of agreement) di mana MRT dan PT KAI akan membentuk perusahaan joint venture yang ownership-nya 51 persen di MRT dan 49 persen di KAI yang nantinya akan mengatur stasiun-stasiun di kawasan Jakarta," jelas Anies.
Â
Reporter: Yunita Amalia
Sumber: Merdeka.com