Sukses

9 Tahun Lalu, Teroris Paling Berbahaya Abu Tholut Ditangkap Densus 88

Abu Tholut selama ini dikenal sebagai tokoh yang berbahaya karena memiliki keterampilan militer dan kemampuan melatih kemiliteran.

Liputan6.com, Jakarta - Sembilan tahun silam, tersangka teroris bernama Mustopa alias Pranata alias Imron Baihaki alias Abu Tholut ditangkap Densus 88 Antiteror Polri. Penangkapan itu terjadi pada Jumat, 10 Desember 2010 sekitar pukul 08.30 WIB.

Kombes Djihartono yang saat itu menjabat sebagai Kabid Humas Polda Jawa Tengah mengatakan, Abu Tholut ditangkap di rumahnya di Desa Bae, Kudus, Jawa Tengah.

Dari rumah Abu Tholut, polisi menyita barang bukti berupa satu pucuk pistol FN dengan 8 peluru dan magazine yang dibungkus dalam plastik. Usai ditangkap, Abu Tholut langsung dibawa ke Mabes Polri, Jakarta guna pemeriksaan lebih lanjut.

Sebelum ditangkap, Abu Tholut masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Dia adalah salah satu tokoh kelompok teroris yang paling dicari setelah Abdullah Sonata.

Usai menjalani proses hukum, Abu Tholut kemudian divonis penjara selama 8 tahun. Hakim yang dipimpin oleh Musa Arif Aini dalam putusannya menilai terdakwa terbukti melakukan tindakan terorisme.

"Terdakwa dijatuhi hukuman 8 tahun penjara dan memerintahkan terdakwa dalam tahanan," ucap Majelis Hakim Musa didalam persidangan Pengadilan Negeri Jakarya Barat, Kamis (13/8/2011).

Dalam amar putusannya, Abu Tholut dijerat dengan pasal berlapis tentang terorisme. Tak pelak hakim menilai bahwa yang memberatkan terdakwa karena tidak mendukung program pemerintah dalam pemberantasan tindak pidana terorisme.

Hakim mengatakan semua barang bukti terdakwa disita oleh negara. Barang bukti tersebut berupa 2 pucuk senjata api jenis AK 47 dan Pistol M 16 beserta amunisi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Sangat Berbahaya

Abu Tholut selama ini dikenal sebagai tokoh yang berbahaya karena memiliki keterampilan militer dan kemampuan melatih kemiliteran.

Abu Tholut bahkan dinilai lebih berbahaya daripada Dulmatin ataupun Noordin M Top. Dia adalah mujahidin senior dan pernah ikut gerakan jihad di Afghanistan, Mindanao, dan Poso.

Dia juga berpengalaman sebagai instruktur perakitan bahan peledak di Afghanistan. Di Indonesia, Abu Tholut pernah membangun laboratorium bom di Semarang, serta memiliki sejumlah senjata laras pendek dan laras panjang seperti M-16.

Abu Tholut adalah Ketua Mantiqi III Jamaah Islamiyah (JI) di Poso (2000-2002). Namanya juga disebut-sebut terkait dengan aksi perampokan Bank CIMB Niaga Medan pada 18 Agustus 2010 lalu.