Sukses

Ke Australia, Wamenhan Buka Peluang Kerja Sama Kendaraan Tempur

Menurut dia, Australia merupakan negara yang banyak melakukan penelitian dan pengembangan dalam bidang pertahanan.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sakti Wahyu Trenggono hari ini berkunjung ke pabrik pembuatan kendaraan tempur milik Thales di Bendigo, Australia.

Dia ditemani Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Suharso Monoarfa, serta beberapa jajaran Kemenhan dan Dirut Pindad Abraham Mose.

Dia menuturkan, kehadirannya untuk membuka peluang kerja sama antara Thales dan Pindad.

"Australia merupakan bagian dari Commonwealth dengan pemenuhan Alutsista didominasi berstandar NATO.Kita mau melhat kemampuan dan peluang kerja sama antara Thales dengan industri pertahanan Indonesia seperti Pindad," ucap Trenggono, Senin (9/12/2019).

Menurut dia, Australia merupakan negara yang banyak melakukan penelitian dan pengembangan dalam bidang pertahanan. Namun tidak banyak yang diindustrialisasi menjadi produk masterpice tetapi lebih cenderung sebagai global supply chain.

"Atas kondisi ini, hal yang perlu didorong sebagai potensi kerja sama adalah meningkatkan produk nasional Indonesia menjadi produk yang berstandar internasional, atas produk First Article yang belum digunakan User diantaranya, Drone/PTTA, Swamboat, RCWS, Depth Personnel Vehicle, Ground to Air Radio, air combat manouvering instrumentation," jelas Trenggono.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Fasilitas Thales

Untuk diketahui, fasilitas Thales di Bendigo selama ini fokus memproduksi Ranpur Bushmaster dan Hawkei.

Bushmaster memiliki keunggulan pada daya tahan terhadap serangan ranjau, serta selama beroperasi di medan tempur belum ada pernah korban jiwa. Semua ini berkat desain yang dibuat Thales.