Sukses

Novel Baswedan: Tidak Ada Keseriusan Usut Kasus Saya

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan berbagi cerita tentang kondisi matanya.

Liputan6.com, Padang - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan berbagi cerita tentang kondisi matanya. Novel menyebut saat ini ia mengandalkan mata kirinya yang disiram air keras untuk melihat dibanding mata sebelah kanan.

Meski kondisi mata sebelah kiri Novel terlihat lebih parah, namun menurutnya untuk melihat, bola mata tersebut lebih jernih dan optimal.

"Jika mengandalkan mata kanan malah lebih kabur dari yang kiri," kata Novel di Padang, Senin, 9 Desember 2019 saat peringatan Hari Anti Korupsi.

Hingga saat ini, ia sudah dirawat di lima rumah sakit, dua di antaranya di Singapura dan lainnya di Jakarta. Namun, kata dia, dokter sudah memvonis bahwa kedua matanya tidak akan bisa sembuh seperti sedia kala.

Novel Baswedan menyebut pihak kepolisian tidak serius menangani kasus yang menimpa dirinya.

"Tidak ada keseriusan dalam penyelidikan kasus yang menimpa saya, bahkan terkesan ada yang ditutupi," ujarnya.

Ia juga melihat banyak kejanggalan dalan penyelidikan, seperti adanya intervensi kepada saksi, kemudian tuduhan kepadanya bahwa penyiraman air keras tersebut hanya rekayasa.

"Saya menyikapi ini dengan tenang dan menyerahkannya pada pihak berwenang meski sudah bertahun-tahun tidak selesai," ucapnya.

 

Saksikan video di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Kasus Tak Sulit

Menurut Novel, kasus ini tidak sulit untuk diungkap dan diperkirakan hanya butuh waktu tiga bulan jika benar-benar serius dan terbuka.

Terkait Hari Anti Korupsi 2019, menurutnya masyarakat Indonesia layak bersedih karena seharusnya upaya pemberantasan korupsi bisa meningkat namun saat ini malah dilemahkan.

"Efek dari pemberantasan korupsi yang dilemahkan otomatis berdampak pada kita semua, ke depan semoga upaya pemberantasan korupsi lebih baik lagi," tutupnya.

Reporter: Novia Harlina 

Sumber: Merdeka