Liputan6.com, Bali - Polda Bali menggelar operasi cipta kondisi Sikat Jaya 2019 jelang Natal dan Tahun Baru 2020. Dari operasi itu, polisi mengamankan ratusan pelaku berbagai tindak kejahatan.
Kaditreskrimum Polda Bali AKBP Suratno mengungkapkan, operasi cipta kondisi yang digelar selama 2 pekan ini untuk mengantisipasi tindak kejahatan jelang natal dan tahun baru di Bali.
Baca Juga
Selama 15 hari menggelar operasi, polisi menangkap ratusan pelaku kejahatan dari kasus yang beraneka ragam. Satu kasus di antaranya melibatkan warga Chile.
Advertisement
"Ada sebanyak 178 kasus di seluruh jajaran Polda Bali. Kita tangkap 205 orang, 37 orang perempuan dan 168 orang laki-laki," kata Suratno saat dalam konferensi pers di Mapolda Bali, Selasa (10/12/2019).
Polisi juga menyita berbagai barang bukti berupa narkoba jenis pil koplo sebanyak 33400 butir dan 6089 butir obat daftar G, ekstasi 506 butir, serta ganja 47,73 gram. Polisi juga menyita 451 botol minuman keras (miras) impor ilegal dan 1361 liter tuak.
"Kami juga berhasil mengungkap 18 kasus prostitusi dengan barang bukti yang disita 9 buah kondom dan uang tunai Rp 5,5 juta," kata Suratno.
Suratno menyebut, kasus yang paling menonjol dalam operasi ini adalah pencurian dengan kekerasan maupun pencurian dengan pemberatan.
"Ada beberapa kasus menonjol seperti kasus pencurian, korbannya warga negara asing," ungkap Suratno.
Ia menuturkan, tujuan operasi ini digelar untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat khususnya para wisatawan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2020. Sutarno pun memastikan situasi Bali aman dan kondusif.
"Apalagi Bali menjadi destinasi wisata dunia, kita harus betul-betul menjaganya agar tetap aman dan kondusif," kata dia.
Saksikan video di bawah ini:
Serius Berantas Narkoba
Sementara itu, Kapolda Bali Irjen Petrus Reinhard Golose menyatakan, pengungkapan kasus tindak kejahatan di antaranya narkoba membuktikan bahwa jajaran Polda Bali serius dalam pemberantasan barang haram itu.
Karena itu, Golose menegaskan bahwa Pulau Bali bukan tempat yang aman bagi pengedar maupun pengguna narkotika.
"Yang paling kita jaga jangan sampai ada pesta narkoba di pulau ini. Jadi para pengedar, pengguna dan lainnya sebagainya, Bali bukan tempat yang untuk mereka (pengedar narkoba)," kata dia.
Â
Advertisement