Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, menghapus ujian nasional pada 2021 nanti.
Anggota DPR RI Komisi X, Putra Nababan mengatakan Nadiem harus segera menyampaikan kajiannya terlebih dahulu, agar tidak menimbulkan polemik.
"Kita minta kajiannya. Kami Komisi X meminta kajiannya berikan kepada kami. Jangan sampai nanti diputuskan, nanti kajiannya melenceng sedikit, jadi polemik lagi," kata Putra dalam sebuah diskusi di Menteng, Jakarta, Sabtu (14/12/2019).
Advertisement
Dia menegaskan, pihaknya ingin juga melihat grand design dan road map pendidikan yang akan dibawa Nadiem ke depan. Terutama setelah ujian nasional dihapus.
"Jangan ganti menteri, ganti kurikulum," tegas politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini.
Senada, Ketua PB PGRI Didi Suprijadi menegaskan, guru itu hanya eksekutor. Sehingga, dia meminta jangan kebijakan penghapusan ujian nasional ini menjadi ajang coba-coba.
"Kami dari guru hanya melakukan. Ini jangan coba-coba. Perlu kajian memang betul. Kami setuju-setuju. Perlu hati-hati. Pengalaman yang lalu, ramai juga. Pak menteri diganti, ribut lagi. Kemudian sampai menggunakan kurikulum macam-macam," kata Didi.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Diganti
Sebelumnya, Nadiem Makarim menegaskan bahwa Ujian Nasional atau UN 2020 merupakan yang terakhir. Dalam artian, pada 2021 ujian nasional dihapus dan digantikan dengan Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter.
"Penyelenggaraan UN tahun 2021, akan diubah menjadi Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter, yang terdiri dari kemampuan bernalar menggunakan bahasa (literasi), kemampuan bernalar menggunakan matematika (numerasi), dan penguatan pendidikan karakter," jelas Nadiem.
Advertisement