Liputan6.com, Surabaya: Pembentukan Garda Muda Merah Putih (GMMP) tidak dimaksudkan untuk menandingi Komite Nasional Pemuda Indonesia. Organisasi ini dibentuk sebagai wadah kepemudaan yang mempunyai basis nasionalisme dan daya juang untuk mempertahankan negara kesatuan Indonesia. Pernyataan itu disampaikan Ketua Dewan Pembina GMMP Jenderal TNI Purnawirawan Wiranto seusai melantik pengurus GMMP Jawa Timur di Surabaya, Kamis (12/9).
Mantan Menteri Koordinator Politik dan Keamanan ini menuturkan, pendirian organisasi itu juga sebagai perjuangan moral bagi antargenerasi untuk saling mengingatkan dalam menghadapi keterpurukan bangsa. Wiranto juga menegaskan organisasi ini tak akan menjadi partai politik atau masuk parpol tertentu. Ketua Umum GMMP dijabat Adhyaksa Dault yang juga Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat KNPI.
Sebagian besar pengurus GMMP Jatim adalah wajah-wajah lama dalam organisasi kepemudaan, baik dari KNPI, Forum Komunikasi Putra Putri ABRI, Pemuda Panca Marga, dan organisasi lainnya. Terpilih sebagai Ketua GMMP Jatim Gatot Tantra yang juga Ketua Bhaladika Karya.
Garda Muda dideklarasikan bertepatan dengan peringatan hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2001. Sekitar 6.500 orang memeriahkan deklarasi di Istora Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta Pusat [baca: Wiranto: Banyak Ormas Kepemudaan Tak Mempunyai Komitmen].(COK/Hasan Sentot dan Joko Sulistiobudi)
Mantan Menteri Koordinator Politik dan Keamanan ini menuturkan, pendirian organisasi itu juga sebagai perjuangan moral bagi antargenerasi untuk saling mengingatkan dalam menghadapi keterpurukan bangsa. Wiranto juga menegaskan organisasi ini tak akan menjadi partai politik atau masuk parpol tertentu. Ketua Umum GMMP dijabat Adhyaksa Dault yang juga Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat KNPI.
Sebagian besar pengurus GMMP Jatim adalah wajah-wajah lama dalam organisasi kepemudaan, baik dari KNPI, Forum Komunikasi Putra Putri ABRI, Pemuda Panca Marga, dan organisasi lainnya. Terpilih sebagai Ketua GMMP Jatim Gatot Tantra yang juga Ketua Bhaladika Karya.
Garda Muda dideklarasikan bertepatan dengan peringatan hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2001. Sekitar 6.500 orang memeriahkan deklarasi di Istora Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta Pusat [baca: Wiranto: Banyak Ormas Kepemudaan Tak Mempunyai Komitmen].(COK/Hasan Sentot dan Joko Sulistiobudi)