Sukses

Mahfud Md: Membangun Papua Sama dengan Membangun Indonesia

Mahfud Md menyampaikan, membangun Papua secara holistik adalah janji negara.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Politik Hukum Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md mengingatkan, Papua sampai sekarang adalah bagian sah Republik Indonesia. Sehingga membangun Papua sama saja membangun negeri ini.

Hal tersebut disampaikan saat membuka acara Konferensi Pembangunan Papua di Hotel JW Marriott, Jakarta, Selasa (17/12/2019).

"Bagaimana kita berpikir bahwa membangun Papua adalah membangun Indonesia," kata Mahfud dalam sambutannya.

Dia mengingatkan kembali, Papua adalah bagian sah dari Indonesia sebagaimana tertuang dalam konstitusi negara dan keputusan Majelis Umum PBB Tahun 1969. 

"Konferensi ini merupakan wujud dari kehadiran dan tanggung jawab pemerintah dalam sinkronisasi, koordinasi dan pengendalian seluruh kementerian lembaga terkait untuk melaksanakan percepatan pembangunan kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat," kata Mahfud.

Dia menjelaskan, pembangunan Papua diprioritaskan pada 4 bidang utama, di antaranya pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi rakyat, dan pembangunan infrastruktur.

"Masyarakat Papua membutuhkan logistik dan pembangunan seperti warga yang tinggal di luar Papua terutama di Jawa. Oleh karenanya dalam kesempatan yang baik ini saya mengajak untuk membangun Papua dengan hati yang tulus dan dikerjakan secara holistik," kata Mahfud.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Janji Negara

Mahfud Md menyampaikan, membangun Papua secara holistik adalah janji negara. Karena pada dasarnya, hal ini wujud dari sila kelima Pancasila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Menurut Mahfud, pemerintah telah memberikan perlakukan perlakuan khusus atau afirmasi. Salah satu wujudnya di bidang politik.

Di mana, afirmasi politik kepada Papua melalui misalnya undang-undang tentang Otsus Papua dengan dana yang sangat besar. Kemudian, gubernur adalah harus orang atau orang yang dianggap orang Papua berdasarkan adat setempat, berbeda dengan wilayah lain.

Kemudian, kata Mahfud, di bidang pendidikan, khususnya perguruan tinggi, masyarakat Papua diberikan tempat lebih di berbagai universitas. Menurutnya, ini bentuk kepercayaan pemerintah kepada bumi cenderawasih tersebut.

"Presiden Jokowi telah berkunjung 13 kali ke provinsi Papua dan Papua Barat. Dari catatan hasil kunjungan Presiden, Presiden melihat potensi masyarakat Papua itu penuh dengan harapan, masyarakatnya ramah dan penuh optimistik. Dalam lima tahun ini pemerintah telah melakukan sentuhan pembangunan di semua sektor, pembangunan di tanah Papua sesuai dengan potensi wilayah yang ada," pungkas Mahfud Md.