Liputan6.com, Jakarta - Kakorlantas Polri Irjen Istiono mengatakan, pelayanan kesehatan untuk masyarakat baik wisatawan atau pun pemudik di rest area sepanjang jalan Tol Trans Sumatera sudah memenuhi syarat. Hal itu ia katakan usai melakukan peninjau jalur Trans Sumatera jelang Natal dan Tahun Baru 2020.
"Standar jalannya, batas jalan, lampu penerangan, kita lihat sudah cukup memadai. Kemudian rest area sepanjang 360 ini sebanyak 22, di jalur A dari Bakauheni-Palembang ini sebanyak 11, B Palembang-Bakauheni 11. Ini kondisinya memang di bawah 50 persen jadi. Namun, 70 persen bisa dioperasionalkan," kata Istiono di Jakarta, Selasa (17/12/2019).
Baca Juga
Polisi juga bakal mendirikan pos pelayanan serta pos pengamanan mulai dari Lampung hingga Palembang, sesuai dengan tanggungjawab dari setiap Polres di wilayah masing-masing.
Advertisement
"Kemudian, ruas-ruas yang perlu diperhatikan adalah ruas yang dari Palembang menuju Masuji ada 100 KM yang tanpa exit. Ini juga perlu menjadi perhatian kita, karena masyarakat perlu siap-siap untuk mengisi BBM yang cukup, mengisi e-tolnya dan lain-lain," ujarnya.
Ia mengungkapkan, nantinya pos-pos yang akan dibangun itu juga adanya beberapa personel dari instansi terkait yang akan dilibatkan dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat.
"Pospol kita isinya, dari polisi dan instansi terkait, termasuk di situ ada kesehatan, alat pemadam kebakaran dan lain-lain lah. Kita siapkan di situ. Pospolnya kita laksanakan mulai tanggal 21 (Desember 2019), ini puncak arus mudik sudah harus tergelar," ungkapnya.
Meski begitu, belum semua rest area ada pos-pos tersebut. Karena, baru ada di KM 264 saja yang sudah jadi pos-pos tersebut.
"Jadinya di (KM) 277 ini sekitar bulan Februari dan untuk antisipasi nanti lebaran. Harapannya, lebaran nanti udah jadi semuanya. Jadi kita maksimalkanlah, kita rapikan di sini nanti, paling enggak untuk tempat parkir, tempat istirahat, mungkin pom bensin portable, kesehatan portable pun akan kita gelar di sini," jelasnya.
Ia pun menegaskan, dari 22 rest area sepanjang Lampung-Palembang. Hanya baru 70 persen yang dapat dimanfaatkan oleh para pemudik dan wisatawan.
"Yang sudah bisa dimanfaatkan 70 persen fungsional, memang kalau jadi di bawah 50 persen. Kita maksimalkan, yang sudah jadi persis itu ada 6, itu dari Lampung yang sudah jadi ya, yang sudah operasionalkan," tegasnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Jalur Rawan Kecelakaan dan Kejahatan
Selain itu, untuk jalur rawan kecelakaan serta rawan kejahatan itu berada di antara KM 100 dari Palembang hingga Mesuji. Karena, disepanjang jalur tersebut tak adanya jalur exit.
"Ini perlu kita antisipasi, dengan apa? Dengan patroli nanti. Dan ini juga perlu kita jelaskan kepada masyarakat, langkah-langkah yang perlu diantisipasi. Misalnya, harus isi BBM, harus isi e-tollnya dan memacu kecepatannya juga jangan terlalu kencang, batas kecepatan 100 KM /jam harus dipatuhi untuk memastikan keselamatan disini," tandasnya.
Reporter: Nur Habibie
Sumber: Merdeka
Advertisement