Sukses

Jokowi Lakukan 3 Hal Ini Saat Tinjau Ibu Kota Baru

Presiden Jokowi meninjau lokasi titik Ibu Kota baru yang akan menjadi cluster pemerintahan. Apa saja yang dilakukan Presiden Joko Widodo selama disana ?.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi meninjau lokasi ibu kota baru di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa, 17 Desember 2019.

Jokowi berangkat dari Balikpapan usai meresmikan jalan tol pertama di Pulau Kalimantan. Jalan tol yang memiliki panjang 99,3 kilometer ini nantinya akan menjadi bagian dari akses menuju ibu kota baru.

Bukan persoalan mudah bagi Jokowi dan rombongan menuju titik ibu kota baru.  Jalanan yang terjal dan becek membuat akses menjadi sulit.

Adapun lokasi persis yang ditinjau Jokowi berada di wilayah perhutanan yang konsesinya dikuasai oleh PT ITCI Hutan Manunggal. 

Lantas apa saja yang dilakukan Jokowi selama kunjungan kerja meninjau lokasi Ibu Kota Baru di Pulau Burneo tersebut ?

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 4 halaman

Resmikan Tol, Akses Menuju Ibu Kota Baru

Hal pertama yang dilakukan Jokowi ketika sampai di Provinsi Kalimantan Timur adalah meresmikan Jalan tol Balikpapan-Samarinda (Balsam), Kalimantan Timur. Jalan tol yang memiliki panjang 99,3 kilometer ini akan menjadi bagain dari akses menuju Ibu Kota Baru.

Jalan tol ini terdiri atas 5 seksi, yaitu Seksi I ruas Balikpapan (Km 13)-Samboja (22,025 km). Lalu, Seksi II ruas Samboja-Muara Jawa (30,975 km), Seksi III ruas Muara Jawa-Palaran (17,300 km), Seksi IV Palaran-Samarinda (17,550 km), dan Seksi V Balikpapan (Km 13)-Sepinggan (11,500 km).

Berdasarkan pantauan Liputan6.com, Jokowi tiba di lokasi pada pukul 13.58 WITA. Dia didampingi oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri PPN atau Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, dan Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor.

Meski disambut hujan gerimis, Jokowi tetap meresmikan jalan tol pertama di Pulau Kalimantan ini. Peresmian sendiri ditandai dengan penekanan tombol sirene oleh Jokowi.

"Alhamdulillah pembangunan seksi II, III, IV jalan tol Balikpapan-Samarinda sudah selesai dan bisa dimanfaatkan, sepanjang 58,7 kilometer dari total 99,3 kilometer," kata Jokowi di Gerbang Tol Samboja Kalimantan Timur, Selasa, 17 Desember 2019. 

Jokowi menyebut, ada dua seksi lagi yang saat ini masih dikerjakan dan diharapkan rapat rampung paling lambat April 2020. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu berharap, jalan tol ini dapat mempercepat akses menuju ibu kota negara.

"Tinggal menyambungkan ke kawasan ibu kota. Saya minta 2020 sudah tersambung jalan tol ini ke ibu kota," kata Jokowi. 

Menurut dia, ada beberapa keuntungan dibangunnya jalan tol Balikpapan-Samarindah ini. Sebab, jalan tol tersebut tersambung dengan Bandar Udara Sepinggan dan Bandar Udara Aji Pranoto.

"Saya tadi menanyakan kepada Dirut Jasa Marga. Akan diselesaikan nanti Insya Allah paling lambat April 2020," tuturnya.

3 dari 4 halaman

Bagi Buku Kepada Warga

Presiden Jokowi meninjau lokasi klaster pemerintahan di Ibu Kota baru di Kalimantan Timur. Beberapa klaster terletak di Panajam Paser Utara. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menumpangi mobil Toyota Land Cruiser hitam.

Perjalanan dimulai sejak pukul 14.13 Wita dari Gerbang Tol Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara. Selama meninjau jalanan menuju titik Ibu Kota baru berkelok-kelok. Cuaca hujan membuat jalan becek hingga berlumpur.

Pada kunjungan tersebut terlihat Seskab Pramono Anung, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofyan Djalil, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.

Jokowi juga sempat mengunjungi Kantor Kecamatan Sepaku untuk sekedar membagikan buku kepada para warga. Beberapa warga pun antusias untuk berfoto bersama Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

"Pak Jokowi, Pak Jokowi, ingin foto pak," seru para warga. 

Perjalanan sempat tersendat di tengah jalan, sekitar pukul 16.23 Wita. Mobil Toyota Hiace KT 7321 K yang ditumpangi Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono sempat terperosok ditanjakan merah.

Terlihat mobil menepi ke bibir lembah. Para Menteri terpaksa berjalan kaki di jalanan menanjak dan becek di bukit karena mobil mereka terjebak dalam lumpur.

Para Menteri pun dievakuasi dengan mobil polisi. Setelah para menteri dievakuasi perjalanan pun berlanjut menuju kawasan konsesi hak pengusahaan hutan (HPH) PT ICTI. Perjalanan membutuhkan waktu 2 jam.

Lalu, Jokowi meninjau sejumlah lokasi dari ketinggian untuk menentukan kluster-kluster di lahan seluas 256 ribu hektare. Dia juga mengatakan lokasi tersebut sangat mendukung untuk sebuah smart city.

"Jadi yang jelas lokasinya sangat mendukung sekali untuk sebuah kota yang smart city, kompleks city, kemudian green city," kata Jokowi.

4 dari 4 halaman

Tinjau Lokasi Titik Kluster Ibu Kota

Setelah melewati perjalanan yang ekstrem menuju titik lokasi pemerintahan Ibu Kota Baru. Jokowi menentapkan lokasi titik pusat Ibu Kota baru yang berada di dataran tinggi di puncak bukit di Sepaku, Kabupaten Paser Utara, Kalimantan Timur.

Kurang lebih 45 menit mantan Wali Kota Solo itu meninjau lokasi ibu kota baru. Menurutnya, kompleks pemerintahan pun akan dibangun di sekitaran Puncak Bukit Sepaku.

"Ya klaster pemerintahan tadi tempatnya kira-kira yang kita lihat tadi di sana. Di situ, tempat paling tinggi, kemudian istananya juga di sekitar itu, kementerian-kementerian juga di sekitar tadi kita berhenti," kata Jokowi.

Tak hanya untuk klaster pemerintahan, Jokowi mengatakan, secara paralel juga akan dibangun kluster kesehatan, pendidikan, riset dan inovasi, serta pusat keuangan. Menurut dia, lokasi ibu kota baru sangat mendukung untuk membangun sebuat wilayah smart city.

"Jadi yang jelas lokasinya sangat mendukung sekali untuk sebuah kota yang smart city, kompleks city, kemudian green city," tutur Presiden.  

Menurut dia, kontur jalan yang berkelok-kelok dan berbukit tidak akan menyulitkan pembangunan. Dia percaya para arsitek bisa mengatasi hal tersebut.

"Bukan menyulitkan. Kalau arsitek atau urben planner diberi sebuah kawasan naik turun bukit pasti akan senang. Lihat saja nanti desainernya pasti akan senang sekali," kata Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menjelaskan, sebanyak 56 ribu hektare yang diperuntukkan bagi lokasi Ibu Kota baru adalah kawasan hutan industri yang diambil dari perusahaan. Nantinya, lanjut dia, sebanyak 256 ribu hektare lahan akan dicadangkan untuk kawasan konservasi.

"Artinya, kita ingin justru memperbaiki dari lingkungan yang ada ini. Sehingga saya sudah perintahkan ke Menteri Perhutanan untuk membangun yang pertama kebun bibit seluas kurang lebih 100-an hektare, yang nanti ada jutaan bibit di situ," ungkap Jokowi.

 

(Rizki Putra Aslendra)