Sukses

Jokowi Sebut Pemindahan Ibu Kota Solusi Masalah Macet dan Banjir Jakarta

Hal ini diungkapkan Jokowi menanggapi banjir Jakarta, Selasa, 17 Desember 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut masalah besar di Jakarta adalah banjir dan macet. Dia mengatakan, persoalan ini dapat diminimalisasi dengan pemindahan Ibu Kota.

"Kalau tidak pindah Ibu Kota ya memang tetap akan sulit," kata Jokowi di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (18/12/2019).

Menurut dia, jika tidak pindah Ibu Kota, Jakarta akan semakin dipadati penduduk dari berbagai daerah untuk mencari pekerjaan.

"Sehingga yang terjadi kepadatan penduduk semakin tambah semakin hari. Sekitar 56 persen penduduk kita di Jawa, khususnya Jakarta dan sekitarnya. PDB ekonomi kita 58 persen ada di Jawa, khususnya di Jakarta, sehingga perlu pemerataan ekonomi saya kira itu," lanjut Jokowi.

Hal ini diungkapkan Jokowi menanggapi banjir Jakarta, Selasa, 17 Desember 2019.

Dia mengatakan, pemerintah sedang membangun bendungan Ciawi dan Sukamahi untuk mengatasi banjir Jakarta. Kedua bendungan ini ditargetkan selesai pada akhir 2020.

"Di Bogor selesai kira-kira akhir tahun depan insyaallah, kalau jadi akan bisa lebih dikendalikan," ungkap Jokowi.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Solusi Lain

Menurut dia, pembangunan bendungan tidak akan berjalan efektif ketika got-got di Jakarta masih mampet. Juga jika faktor-faktor lain yang mempengaruhi banjir Jakarta tidak diatasi.

"Juga sangat tergantung sekali banjir di Jakarta itu pembersihan got. Kemudian juga pelebaran dari Sungai Ciliwung yang sampai di Jakarta sudah menyempit," tutur Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyebut manajemen pengelolaan pintu air termasuk pengerukan waduk-waduk di Jakarta, seperti waduk Pluit, sangat diperlukan.

Sementara untuk persoalan macet, pemerintah telah membangun Moda Raya Terpadu (MRT) tahap I.

"Juga LRT yang akhir 2021 insyaallah sudah selesai. Itu akan sangat mengurangi macet," ujar dia.

Nantinya, pemerintah akan mengintegrasikan seluruh moda transportasi yang ada. Misalnya, MRT terintegrasi dengan halte TransJakarta dan bandara. Dia meyakini hal itu akan sangat mengurangi kemacetan di Jakarta.

"LRT gabung nanti dengan MRT dengan Transjakarta, dengan komuter kita, kereta bandara. Nanti mungkin dengan kereta cepat. Ada 6 diintegrasikan akan sgt mengurangi kemacetan di Jakarta," jelas Jokowi.

 

Reporter: Intan

Sumber: Merdeka