Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia menyiapkan lima jurus untuk menghadapi Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2020.
Menurut Kabag Penum Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Asep Adi Saputra, lima jurus tersebut salah satunya ialah akan menggelar Operasi Lilin 2019. "Kekuatan yang dilibatkan 121.385 personel yang tersebar di seluruh Indonesia. Dan itu merupakan pasukan gabungan," ucap Asep di Kantor Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta, Rabu (18/12/2019).
Jurus kedua, kata Asep adalah mengkonsolidasikan semua instrumen negara untuk mengamankan Natal dan Tahun Baru 2020. Salah satunya dengan pengamanan gabungan antara polisi dan TNI.
Advertisement
"Jadi tidak hanya Polri, tetapi juga TNI, dan stakeholder yang lainnya. Seperti Jasa Marga dan Kementerian Perhubungan," katanya.
Strategi selanjutnya adalah pengaturan arus lalu lintas. Di mana di dalamnya ada rekayasa lalu lintas, ada one way system, dan ada juga pengalihan arus.
"Jadi ini strategi yang ketiga," jelas Asep.
Sementara jurus yang keempat, kata Asep adalah dengan membentuk tiga satuan tugas atau Satgas. Asep menyebutkan, Satgas yang pertama ialah Satgas Pangan.
"Itu tujuannya untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok," terang dia.
Satgas kedua yang dibentuk Polri ialah Satgas Bahan Bakar Minyak (BBM). Menurut Asep Satgas ini dibentuk guna menjamin ketersediaan BBM di tengah masyarakat.
Satgas yang terakhir, menurut Asep adalah Satgas Bencana Alam. Satgas ini bertanggung jawab untuk menangani bencana alam yang dikhawatirkan akan terjadi pada momen Natal dan Tahun Baru 2020.
"Ada 2.500 personel yang disiagakan di Jakarta dan seluruh wilayah juga sudah menyiagakan Aman Nusa II itu," beber Asep.
Kemudian jurus kelima, yakni menjaga stabilitas keamanan. Ada beberapa langkah untuk melakukan hal itu.
Menurut Asep misalnya dengan melakukan pre-emptive strike terhadap jaringan teroris. "Jadi tidak berhenti, teman-teman Densus 88 terus melakukan itu supaya natal dan tahun baru aman," jelasnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tindakan Tegas
Langkah yang kedua ialah dengan menihilkan pelbagai macam gangguan yang akan mengancam natal dan tahun baru. Hal ini sejalan juga dengan instruksi yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Jadi untuk dugaan-dugaan sweeping kita sudah mengingatkan ya kepada organisasi masyarakat yang beberapa kali melakukan itu," pukas dia.
Apabila, lanjut Asep peringatan tidak diindahkan, maka polisi akan memberikan tindakan tegas kepada kelompok yang menggangu jalannya Natal dan Tahun Baru.
Advertisement