Sukses

Jadi Tema Perayaan Hari Migran Sedunia, Menaker Jelaskan Definisi Duta Bela Negara

Kementerian Ketenagakerjaan Indonesia lebih menyoroti peran Pekerja Migran Indonesia sebagai Duta Bela Negara.

Liputan6.com, Jakarta Ada yang berbeda dengan perayaan Hari Migran Sedunia tahun ini. Jika tahun lalu acara digelar di Kabupaten Sukabumi dan dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla, edisi 2019 kali ini Malang dipilih sebagai kota penyelenggara. Selain itu, tema yang diangkat juga berbeda. Dengan mengusung Kementerian Ketenagakerjaan Indonesia lebih menyoroti peran Pekerja Migran Indonesia sebagai Duta Bela Negara.

Disampaikan langsung oleh Menteri Ketenagakerjaan Indonesia, Ida Fauziyah, pihaknya menjelaskan alasan pemilihan “Pekerja Migran, Duta Bela Negara” sebagai tema acara tahun ini.

“Duta adalah sosok terdepan yang memperkenalkan sesuatu. Duta adalah sosok paling depan  dalam  menyampaikan sesuatu. Duta adalah sosok yang mewakili sekelompok orang, atau suatu bangsa untuk menyampaikan gagasan dan kepentingannya,” terang Ida dalam sambutannya untuk membuka acara Migrant Day 2019 yang diselenggarakan di GOR Vira Yudha Madivif 2 Kostrad, Kabupaten Malang.

 

Lebih detail, Ida menjelaskan kalau tiap PMI tentu saja mempunyai peluang besar untuk menjadi Duta Bela Negara. Bahkan, lebih dari itu mereka juga dapat mengambil peran sebagai Duta Wisata bagi Indonesia.

“Bisakah para PMI menjadi duta? Tentu saja bisa. Karena anak-anakku, kalian bertahun-tahun berada di negeri orang. Kalianlah pintu gerbang bagi dunia luar untuk mengenal negeri kita. Kalianlah jendela bagi bangsa-bangsa lain untuk mengetahui dan menghargai bangsa ini. Sikap, tindakan dan prilaku kalian dapat membentuk cara pandang masyarakat di luar terhadap Indonesia. Ini adalah tantangan sekaligus tanggung jawab. Dan kami yakin, kalian mampu. Karena kalian adalah PMI yang luar biasa,” seru Ida.

 

Dalam kesempatan tersebut Ida juga menekankan apabila PMI harus tetap  menjaga kecintaan kepada ibu pertiwi. Di manapun berada, di negara apapun mereka sedang berjuang, PMI diharapkan tak pernah melupakan jika Indonesia adalah tempat kelahiran dan negeri yang harus senantiasa dicintai.

“Jangan pernah lupa untuk tetap mencintai Indonesia, tanah air tempat kita dilahirkan, tempat ibu dan bapak membesarkan dan merawat kita. Negeri ini begitu besar dan indah. Jangan lupa anak-anakku, untuk selalu bangga pada Indonesia, dengan segala keragaman dan perbedaannya,” pungkas Ida.

 

(Zki)