Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Jabodetabeka-Banten Fadli Rumakefing menyampaikan selamat hari ulang tahun atau HUT ke-77 Bhayangkara.
Fadli mengatakan, saat ini Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) sudah tidak muda lagi yakni 77 tahun.
"Polri telah banyak mengalami pasang surut dinamika terhadap institusi baik itu internal yang berkaitan dengan struktural maupun kultural, bahkan yang datang dari eksternal yaitu stigma masyarakat terhadap kepolisian baik itu positif maupun negatif," ujar Fadli melalui keterangan tertulis, Senin (26/6/2023).
Advertisement
Dia menjabarkan, Polri Presisi merupakan akronim dari dari Predikat, Responsibiltas, Transparansi Berkeadilan, diusung oleh Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, diharapkan dapat mengembalikan citra Polri.
"Bagaimana potret Polri dimata dan pikiran masyarakat? Bagaimana harapan masyarakat terhadap Polri masa depan?," ucap Fadli.
Dia mengatakan, mengingat beberapa waktu belakang ini institusi Polri diterpah badai internal yang cukup menguras waktu dan energi, yakni Ferdy Sambo cs yang terlibat dalam kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
"Ada pula Irjen Teddy Minahasa yang terlibat dalam kasus dugaan peredaran narkoba dan masih banyak lainnya yang berdampak pada menurunya kepercayaan dan meningkatnya stigma negatif masyarakat terhadap institusi Polri yang begitu tajam," kata Fadli.
Fadli mengatakan, menurut data yang dirilis oleh Survei Litbang Kompas memperlihatkan citra negatif Polri menyentuh angka 43,1 persen pada Juni-Oktober 2022.
Padahal, sebelumnya Litbang Kompas menunjukkan tren citra Polri yang konsisten baik dari Agustus 2020 hingga Januari 2022 di atas 70%.
Banyak yang Gunakan Restorative Justice
Meski begitu, menurut Fadli, disisi lain, penerapan dan pendekatan keadilan restoratif atau restorative justice di institusi Polri banyak melahirkan solusi dan keadilan bagi masyarakat.
"Penerapan keadilan yang mengutamakan asas kekeluargaan yang berdampak positif terhadap Polri sebagai institusi penegak hukum. Harapannya Polri kedapan menjadi lembaga dengan pelayanan publik yang terintegrasi, penegakan hukum yang prediktif, bertanggungjawab dan menjamin rasa keadilan dan kekeluargaan di dalam masyrakat," terang dia.
"Pergolakan kasus internal institusi yang menguras waktu dan energi diimbagi dengan kerja-kerja kongkrit dalam upaya perbaikan dan pembenahan kultrual institusi Polri telah mendatangkan hasil yang baik untuk Polri yakni hasil survei Litbang Kompas pada Mei 2023 menyebut citra Polri mulai pulih baik sebesar 61,6%, setelah anjlok pada dua periode survei sebelumnya," sambung Fadli.
Advertisement
Jelang Pemilu 2024
Setelah badai berlalu, lanjut dia, Polri kini harus bisa mengelola dinamika keamanan dan ketertiban masyarakat menjelang Pemilu 2024.
"Dalam menghadapi corak dan karakteristik masyarakat yang beragam dengan perbedaan pendapat dan pilihan pendekatan persuasif yang humanis harus dilakukan sebagai upaya dalam menciptakan kondisi dan suasana yang sejuk dan damai," ucap Fadli.
Pada HUT ke-77 Bhayangkara yang jatuh pada 1 Juli tahun 2023 dengan mengusung tema 'Polri Presisi untuk Negeri' (Pemilu Damai untuk Indonesia Emas) diharapkan dapat menjadi momentum transformasi kultural institusi Polri yang lebih humanis dan responsif serta menyatuh dengan Rakyat.
"Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dengan karakteristiknya yang humanis, tenang, dan responsif dipercaya dapat mengelola dan menciptakan Keamanan dan ketertiban masyarakat sejuk dan damai menjelang Pemilu 2024," terang Fadli.
"Mengutip pesan Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dalam buku SETAPAK PERUBAHAN Catatan Pencapaian Satu Tahun Polri Yang Presisi Kritik itu bukti kepedulian masyarakat terhadap kita, dan harus direspons dengan menjadi lebih baik," jelas dia.