Liputan6.com, Jakarta Kapolri Jenderal Idham Aziz menunjuk Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana sebagai Kapolda Metro Jaya. Nana bakal menggantikan posisi Irjen Gatot Eddy Pramono yang ditunjuk menjadi Wakapolri.
Terkait penunjukan itu, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea menilai sosok Nana sebagai figur yang tepat mengisi jabatan Kapolda Metro Jaya.
Dengan pengalaman dan rekam jejaknya yang cukup baik, dia yakin Nana bakal sukses memimpin Polda Metro Jaya mengingat pengalaman panjang jabatan yang pernah diembannya.
Advertisement
"Saya yakin Pak Nana akan cepat beradaptasi dengan kondisi dan situasi keamanan di Jakarta," ujar Presiden Komisaris PT PP itu.
Andi Gani mengaku enggan berkomentar banyak karena urusan mutasi didalam Kepolisian merupakan urusan internal.
Ditunjuknya Nana sebagai Kapolda Metro Jaya cukup mengejutkan karena posisi Kapolda Metro Jaya biasanya ditempati oleh Kapolda sekitar Ibukota.
Bicara karir, Irjen Nana cukup cemerlang. Nana yang lahir di Cirebon pada 26 Maret 1969 menjabat 2 kali Wakapolda di Jawa Barat dan Jambi.
Sebelum menduduki Jabatan Kapolda NTB, Nana menjabat sebagai Direktur Politik Badan Intelijen Keamanan Polri. Nana juga pernah menempati jabatan Kapolres Solo saat Jokowi masih menjabat sebagai Walikota Solo.
KepalaBiro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono mengatakan, mutasi anggota dilakukan untuk peningkatan kinerja institusi Polri.
"Mutasi ini adalah hal yang alami dalam organisasi Polri sebagai tour of duty dan tour of area, penyegaran, promosi dan dalam rangka performa kinerja organisasi menuju SDM unggul dan promoter," katanya.