Liputan6.com, Jakarta - Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPK Kemayoran) sedang menyelidiki penyebab robohnya jembatan lengkung di area Utan Kemayoran, pada Minggu 22 Desember 2019.
Direktur Utama Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran, Medi Kristianto meminta maaf kepada masyarakat atas peristiwa robohnya jembatan lengkung di area Utan Kemayoran. Meski demikian, pihaknya bersyukur bahwa dalam peristiwa tersebut tidak ada masyarakat yang menjadi korban.
"Kami sampaikan permintaan maaf kami," kata Medi dalam keterangan tertulis, Senin (23/12/2019).
Advertisement
Atas kejadian tersebut, Medi mengatakan bahwa pihaknya telah memanggil dan bertemu kontraktor, konsultan perencana, dan konsultan pengawas pembangunan jembatan dimaksud.
"Kami telah memanggil pigak kontraktor hingga pengawas," ucapnya.
Baca Juga
Saat kejadian, Medi menyatakan, jembatan lengkung tersebut masih dalam proses penyelesaian pekerjaan dan belum digunakan untuk umum.
"Hal ini ditandai dengan adanya pembatas khusus di kedua sisi jembatan lengkung sebagai tanda larangan agar pengunjung tidak menaiki dan tidak melewatinya," ujarnya.
Saat ini, PPK Kemayoran masih mendalami penyebab robohnya jembatan lengkung dimaksud. "PPK Kemayoran memastikan bahwa area Utan Kemayoran merupakan lokasi yang aman untuk kegiatan rekreasi masyarakat Jakarta," tandasya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Tak Ada Korban Jiwa
Sebelumnya, Kapolsek Pademangan Jakarta Utara Joko Handoko membenarkan kejadian jembatan ambruk di kawasan Utan Kota Kemayoran.
"Terkait robohnya jembatan, benar. Sekira pukul 16.00 WIB," ujar Joko saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu kemarin.
Joko menyatakan tidak ada korban jiwa, baik dari pengunjung maupun pekerja yang ada di kawasan itu.
Sementara, jembatan tersebut masih dalam proses pengerjaan kembali dan belum bisa difungsikan untuk pengunjung.
Advertisement