Sukses

DPR Minta Alat Rapid Tes Corona Segera Didistribusikan ke Daerah

Mulyadi juga menambahkan penyebaran alat dan obat penanganan corona hingga ke puskesmas setelah kebutuhan RS rujukan terpenuhi.

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI Mulyadi mendesak Presiden Jokowi mempercepat distribusi alat Rapid Test virus Covid-19 atau corona ke setiap daerah. Hal ini bertujuan agar penyebaran virus tersebut dapat terdeteksi dalam waktu singkat.

"Saya meminta pemerintah pusat untuk segera mengirim alat rapid test corona ke daerah-daerah, khususnya RS rujukan yang ada di setiap provinsi dan kabupaten/kota," tutur Mulyadi, Jumat (21/3/2020).

Calon Gubernur (Cagub) Sumatra Barat tersebut menjelaskan alat yang ada di setiap RS rujukan virus Corona saat ini belum memadai. Bahkan masih terdapat RS yang hanya memiliki ruang isloasi saja untuk pasien suspect corona.

Seperti halnya di daerah Bukittinggi, Sumbar, berdasarkan informasi, terdapat 8 pasien suspect covid 19yang baru mendapatkan tindakan isolasi. Hingga kini, baik pasien maupun pihak RS belum dapat memastikan apakah positif atau negatif virus corona. Tentu saja hal ini disebabkan oleh peralatan tes yang belum memadai.

"Alat yang ada di RS saat ini masih sangat terbatas, pihak RS hanya menyediakan ruangan isolasi namun belum bisa melakukan tes apakah pasien mengidap corona atau tidak," kata dia.

"Di daerah Bukittinggi saya mendapatkan informasi kalau ada 8 pasien suspect corona namun tindakan yang diambil baru tindakan isolasi, situasi seperti ini tentunya tidak menguntungkan," imbuh Mulyadi.

Ia juga menambahkan penyebaran alat dan obat penanganan Covid 19hingga ke puskesmas setelah kebutuhan RS rujukan terpenuhi.

"Sikap cepat tanggap dalam situasi darurat seperti ini sesuatu yangg memang harus dilakukan seorang Presiden. Lebih baik berpikir antisipatif daripada bertindak setelah banyak yang terjangkit. Penyebaran alat dan obat juga harus menyentuh puskesmas setelah kebutuhan RS terpenuhi," ujar Mulyadi.

"Semoga obat Avigan dan Klorokuin yang dipesan Presiden Jokowi betul-betul efektif untuk penyembuhan masyarakat yang terinfeksi virus corona walaupun belum memenuhi standar WHO," sambungnya.

 

2 dari 2 halaman

Contoh Turki

Di samping itu mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Mulyadi mengatakan pemerintah pusat harus berkaca pada sikap pemerintah Turki dalam menghadapi pandemi corona. Dijelaskannya, pemerintah Turki menyediakan dana sekira Rp. 257.7 triliun untuk melindungi masyarakat dari pandemi virus.

Dana tersebut digunkan untuk menanggung pembiayaan dana asuransi kesehatan seluruh masyarakat Turki hingga bulan Juni, menambah gaji para pensiunan, menurunkan pajak transportasi umum dan pribadi hingga 1 persen dan membayar hutang pedagang dan pengusaha yang usahanya terhambat karena corona selama 3 bulan kedepan.

Tak hanya itu, pemerintah Turki juga menyediakan disinfektan, alkohol, hand sanitizer dan masker dalam jumlah besar. Layanan penyemprotan disinfektan juga disediakan untuk tempat-tempat umum seperti sekolah, tempat ibadah, restoran, jalan dan taman tanpa pungutan biaya.

Untuk petugas medis disedikan kenaikan gaji dan makanan kaya akan gizi dalam 3 kali sehari. Sistem penggajian pun dan penyebaran perlengkapan untuk pencegahan virus dilakukan secara door to door, dengan kata lain akan langsung diantar ke tempat tujuan.

Bagi para lansia diberikan tas perlengkapan yang berisi alkohol, masker, hand sanitizer dan disinfektan secara gratis.

"Turki memberikan contoh positif, pemerintah cepat mengambil langkah pencegahan dan sangat total menurut saya dalam melindungi warganya dari penyebaran virus corona. Seperti yang saya bilang sebelumnya, lebih baik antisipatif dari pada bertindak setelah banyak yang terjangkit," jelas Mulyadi.

Terakhir, calon pemimpin Sumbar Mulyadi menyatakan masyarakat tidak perlu panik dalam menghadapi pandemi virus corona. Ia mengimbau masyarakat untuk secara disipilin mengikuti protokol pencegahan penyebaran virus tersebut.

Tak lupa ia mengajak masyarakat terus berdoa agar pandemi virus corona dapat segera berlalu.