Liputan6.com, Jakarta - Polisi menangkap dua orang pelaku penyerangan Novel Baswedan di Kawasan Cimanggis, Depok pada Kamis 26 Desember 2019. Mereka adalah anggota Polri aktif berinisial RM dan RB. Kini, tim pengacara Novel mendesak dua pelaku penyerangan penyidik senior KPK itu ditampilkan ke hadapan publik.
Pengacara Novel Baswedan Saor Siagian membandingkan dengan kasus-kasus yang berhasil diungkap polisi. Biasanya, diperlihatkan juga tersangka dan barang bukti.
“Kadang polisi merilis orang-orang yang berhasil ditangkap karena kalau hanya menyebutkan dua polisi aktif bisa semua polisi aktif tersandera. Saya kira dengan ditunjukkan, publik menjadi tahu atau setidaknya pengacara pernah ditunjuk sketsa wajahnya,” kata Saor ketika dihubungi Liputan6.com, Sabtu (28/12/2019).
Advertisement
Saor mengaku, hingga sekarang pihaknya belum tahu kedua anggota polisi yang ditangkap tersebut. Baik dari bentuk wajah maupun identitas lengkapnya.
“Kita nggak tau siapa yang dua (inisial) kepanjanganya apa, kesatuan apa, selama ini kan belum ada. Belum juga diperkenalkan ke publik,” ucap dia.
“Apakah berkaitan dengan sketsa yang dirilis polisi?” imbuh dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Apresiasi untuk Kepolisian
Disisi lain, Saor memberikan apresiasi kepada pihak kepolisian yang telah menangkap dua orang pelaku. Ia berharap dengan ditetapkan dua tersangka ini mungkin membantu menjawab dalang di balik penyerangan.
“Ini entry point memasuki siapa aktor yang menyuruh untuk melakukan penyerangan itu. Oleh karena kita dorong betul pihak kepolisian agar mengungkap siapa aktor dan motif di penyerangan saudara Novel,” tutup dia.
Novel Baswedan diserang menggunakan air keras oleh orang tak dikenal usai salat subuh di masjid dekat rumahnya pada Selasa 11 April 2017. Berbagai spekulasi motif penyerangan menyeruak ke permukaan, salah satunya terkait perkara korupsi yang ditangani Novel di KPK.
Advertisement