Sukses

Penyerang Novel Baswedan Tersenyum saat Digiring ke Rutan Bareskrim Polri

Salah satu tersangka berinisial RB sempat menyebut Novel Baswedan pengkhianat.

Liputan6.com, Jakarta - Dua orang tersangka penyerangan menggunakan air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan digiring ke Kantor Bareskrim Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Keduanya dipindah dari Rumah Tahanan (Rutan) Polda Metro Jaya.

Pantauan merdeka.com di lokasi, pelaku berinisial RB dan RM tiba di Bareskrim Polri sekitar pukul 14.30 WIB. Dua pelaku yang merupakan anggota Polri aktif itu digiring dengan pengawalan ketat penyidik Polda Metro Jaya dan Bareskrim Polri.

Terlihat Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto yang turut mendampingi pemindahan dua tahanan kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan itu.

"Mundur dulu ya mas," kata Suyudi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Sabtu (28/12/2019).

Tak ada komentar apapun dari mulut kedua tersangka saat awak media mencecar sejumlah pertanyaan terkait penyiraman air keras ke wajah Novel Baswedan. Tersangka RM terus menundukkan kepala saat disorot kamera.

Namun pelaku yang berbadan gempal, yakni RB tampak tersenyum. Pandangannya tegak dan sesekali menoleh ke arah awak media yang meliputnya.

Kedua penyerang Novel Baswedan yang telah mengenakan baju tahanan berwarna oranye dan diborgol ini pun langsung digiring masuk ke Rutan Bareskrim Polri.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Sebut Novel Pengkhianat

Tersangka RB sempat mengeluarkan pernyataan saat dicecar wartawan soal alasan menyerang Novel Baswedan menggunakan air keras. Hal itu disampaikan saat dia baru saja keluar dari Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya untuk dipindah ke Bareskrim Mabes Polri.

"Tolong dicatat, saya enggak suka sama Novel karena dia pengkhianat," ujar salah satu tersangka, RB, Jakarta, Sabtu (28/12/2019).

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengonfirmasi, tersangka yang melontarkan pernyataan Novel Baswedan pengkhianat adalah RB. "Itu RB," kata Yusri singkat.

 

Ronald Chaniago/Merdeka.com