Liputan6.com, Jakarta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar Refleksi Bencana Tahun 2019 dan Proyeksi Bencana 2020. Berdasarkan data BNPB, di Indonesia pada periode 1 Januari hingga 26 Desember 2019, jumlah bencana lebih banyak terjadi tahun 2019 daripada 2018. Total telah terjadi 3.768 kejadian bencana di sepanjang tahun 2019.
Dalam laporannya tentang Kaleidoskop Bencana 2019, Kepala Pusat Data, Informasi, dan hubungan masyarakat BNPB Agus Wibowo mengatakan bahwa puting beliung menjadi kejadian bencana yang sering terjadi dan terus meningkat di sepanjang tahun 2019.
Dia menyebut bahwa hampir setiap bulan kejadian bencana puting beliung terjadi di wilayah Indonesia.
Advertisement
"Pada 2009 dan 2010 paling banyak meninggal akibat gempa bumi. Selama 10 tahun terakhir, puting beliung. Setiap tahun terjadi dan meningkat," kata Agus pada Konferensi Pers di Jl. Pramuka Raya, Jakarta Timur, Senin (30/12/2019).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Rusak Fasilitas
Selama kurun waktu dari 1 Januari - 27 Desember 2019 telah terjadi 1.370 kejadian puting beliung di Indonesia. Rekapitulasi kejadian puting beliung 2019 menunjukkan terdapat 21 orang meninggal, 289 luka-luka, dan 50.066 orang mengungsi akibat puting beliung.
Tak hanya korban jiwa, kejadian puting beliung pada 2019 juga menyebabkan kerusakan yaitu fasilitas pendidikan, peribadatan, dan kesehatan. Terhitung sebanyak 25.239 unit dilaporkan rusak berat.
Selain puting beliung, berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNBD) yang diverifikasi bersama dengan BNPB, Agus menyebut bahwa banjir, longsor kebakaran hutan, gelombang pasang dan abrasi, serta erupsi gunungapi adalah bencana yang terjadi di sepanjang 2019.
Meski demikian korban dan dampak akibat bencana di 2019 menurun dibandingkan dengan 2018. Korban meninggal turun sebanyak 89,2 persen dan jumlah rumah rusak turun 80,1 persen.
Reporter: Winda Nelfira / Liputan6.com
Advertisement