Liputan6.com, Bengkalis: Kisah kemahsyuran Selat Malaka hingga kini masih menggema. Untuk mengenang kejayaan selat yang pernah menjadi pusat perdagangan Kerajaan Malaka ini, serumpun etnis Melayu menggelar acara kesenian bertajuk "Dialog Kebudayaan Melayu" di Bengkalis, Riau, baru-baru ini. Pesertanya adalah Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Panitia acara juga mengundang negara Thailand dan Jepang sebagai tamu kehormatan.
Sejumlah jenis tarian dipentaskan dalam acara bertema "Sayang-sayang Selat" ini. Pada sesi itu, tim kesenian Melayu Riau menampilkan perpaduan kebudayaan Melayu Tiong Hoa, untuk mengenang ketangguhan pedagang Cina kala Selat Malaka mulai ramai di abad ke-18. Sementara kelompok kesenian dari Singapura dan Negeri Jiran mementaskan tari dan komposisi perkusi dengan ciri khas Melayu kental. Di akhir acara, para peserta berdialog membahas tema kebudayaan antarbangsa yang saling terpengaruh akibat aktivitas perdagangan di Selat Malaka dimasa silam.(MTA/Yusril Ardanis)
Sejumlah jenis tarian dipentaskan dalam acara bertema "Sayang-sayang Selat" ini. Pada sesi itu, tim kesenian Melayu Riau menampilkan perpaduan kebudayaan Melayu Tiong Hoa, untuk mengenang ketangguhan pedagang Cina kala Selat Malaka mulai ramai di abad ke-18. Sementara kelompok kesenian dari Singapura dan Negeri Jiran mementaskan tari dan komposisi perkusi dengan ciri khas Melayu kental. Di akhir acara, para peserta berdialog membahas tema kebudayaan antarbangsa yang saling terpengaruh akibat aktivitas perdagangan di Selat Malaka dimasa silam.(MTA/Yusril Ardanis)