Sukses

Banjir Rendam Rumah Warga di Kabupaten Tangerang

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar yang meninjau langsung titik banjir mengatakan, di wilayahnya ada dua kecamatan yang terkena dampak banjir.

Liputan6.com, Jakarta Akibat hujan dengan intensitas besar sejak Selasa sore 31 Desember 2019, puluhan rumah di Kelurahan Curug Sangereng, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, terendam banjir hingga 2 meter.

Akibatnya, puluhan warga ramai-ramai mengungsi di sekitar perumahan dengan cara mendirikan tenda darurat.

"Ya, ada sekitar 40 kepala keluarga di perumahan tersebut yang terdampak paling parah, ketinggian air itu 1.5 meter hingga 2 meter," ujar Kosrudin, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Rabu (1/1/2020).

Tim BPBD pun sudah menyiagakan perahu karet. Puluhan petugas sudah waspada mondar mandir wilayah tersebut. Bahkan posko dapur umum juga didirikan, agar nanti malam kebutuhan makan dan logistik lainnya tersedia.

"Kami bangunkan tenda darurat, dapur umum, agar nanti sore tim dari Dinas Sosial yang menyiapkannya. Sementara kalau makan siang mereka mendapatkan makan cepat saji," tutur Kosrudin.

Akibat banjir tersebut, 7 kambing hewan ternak milik warga, mati akibat terendam banjir. Lalu, sebanyak 4 warga ditemukan dalam kondisi sakit.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

2 Kecamatan Terkena Banjir

Sementara itu, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar yang meninjau langsung titik banjir mengatakan, di wilayahnya ada dua kecamatan yang terkena dampak banjir, yakni Kecamatan Kelapa Dua dan Pagedangan.

"Total ada 18 titik yang terkena banjir, hanya saja yang menjadi fokus itu di Kecamatan Kelapa Dua," tutur Zaki.

Untuk Kecamatan Kelapa Dua saja, total ada 325 Kepala Keluarga atau sekitar 800 jiwa yang menjadi korban banjir.

Menurutnya, banjir yang terjadi di awal tahun ini lantaran hujan dengan intensitas besar yang terjadi sejak 31 Desember 2019. Hingga akhirnya membuat debit air di berbagai anak Sungai Cisadane meluap dan tak mampu terbendung lagi.

"Makanya, kita fokuskan untuk memenuhi kebutuhan logistik, makan dan kebutuhan lainnya. Kalau soal cuaca, kita berserah pada Yang Maha Kuasa," kata Zaki.Â