Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni menyambut baik perayaan Natal dan Tahun Baru 2020 yang berjalan kondusif dan tanpa gangguan aksi teror.
Suksesnya pengamanan Natal dan Tahun Baru dipandang Sahroni sekaligus pembuktian kualitas Kapolri Jenderal Idham Azis yang berpengalaman dalam tindak pidana terorisme.
Baca Juga
"Meski baru menjabat dua bulan sebagai Kapolri, Jenderal Idham Azis berhasil membuktikan janjinya memberikan situasi Kamtibmas yang kondusif, khususnya jelang dan paska Nataru. Tak ada aksi terorisme maupun radikalisme yang mengganggu stabilitas maupun kenyamanan perayaan Natal dan Tahun Baru," kata Sahroni melalui keterangan tertulisnnya, Rabu (1/1/2019).
Advertisement
Catatan Sahroni, setidaknya dua peristiwa terorisme menyasar Polri dengan aksi bom bunuh diri pada 2019. Peristiwa pertama terjadai pada 3 Juni 2019 lalu di pertigaan Pos Pantau Polres Sukoharjo, Jawa Tengah.
Sementara peristiwa bom bunuh diri kedua berlangsung pada 13 November 2019 dengan menyasar Mapolrestabes Medan yang dilakukan pelaku bermodus pengemudi ojek online.
Meski kerap menjadi sasaran teroris, Polri mampu membuktikan kemampuan memberi keamanan kepada masyarakat Indonesia, termasuk saat perayaan Natal dan Tahun Baru.
"Berbagai kebijakan dikeluarkan Kapolri, mulai dari pelaksanaan Operasi Lilin sebagai penyekat gerak pelaku tindak pidana hingga fokus penjagaan di tempat ibadah umat kristiani maupun objek-objek vital menciptakan situasi kondusif Nataru. Sinergitas Polri dengan TNI maupun pemerintah daerah sangat bagus menjaga Kantibmas saat Nataru," ucapnya.
Sahroni juga memberikan penilaian positif atas antisipasi terkait peredaran narkoba yang dilakukan Polri maupun Badan Narkotika Nasional.
Menurut Sahroni, Polri mampu mengantisipasi dan menggagalkan berbagai upaya penyelundupan narkoba. Misalnya saja upaya Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim menggagalkan penyelundupan 158 kilogram sabu jaringan internasional Nigeria-Jakarta dan penangkapan pengedar 1 kilogram sabu oleh Polres Jakarta Barat.
"Para pelaku penyelundupan maupun pengedar narkoba kerap memanfaatkan momentum tertentu, seperti pergantian tahun misalnya, karena berpikir fokus penegak hukum akan terbagi ke antisipasi pengamanan. Polri dan BNN membuktikan mampu mengantisipasi dan meminimalisir pergerakan para pelaku yang berupaya menggunakan celah momentum tersebut,"Â tutup Sahroni.