Liputan6.com, Jakarta - Hujan yang mengguyur sejumlah wilayah di Jabodetabek, Rabu 1 Januari 2020 mengakibatkan banjir di sejumlah titik. Dampak yang ditimbulkan pun kini mulai dirasakan warga.
Tak hanya aktivitas bisnis yang lumpuh, kerugian materi dan korban jiwa pun mulai berjatuhan di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Baca Juga
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi (Menpan-RB) Tjahjo Kumolo menyatakan keprihatinannya atas banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya. Dia berharap seluruh korban banjir diberikan kesehatan dan keselamatan.
Advertisement
"Tetap tabah dan sehat waalfiat walau Keluarga dan lingkungan kita sedang prihatin terkena musibah bencana banjir awal tahun 2020," tutur Tjahjo.
Berikut ini sejumlah dampak akibat banjir yang melanda Jabodetabek:
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
3.100 Gardu Listrik Jabodetabek Dimatikan PLN
Demi menjaga keselamatan warga agar terhindar dari bahaya sengatan arus listrik selama banjir, PT PLN melakukan pemadaman listrik di sejumlah titik di sebagian besar wilayah di Jabodetabek. Pemadaman dilakukan, Rabu 1 Januari 2020.
"Kami amankan listriknya sampai benar-benar siap untuk dinyalakan agar masyarakat terhindar dari sengatan listrik" ungkap Executive Vice President Corporate Communication dan CSR PLN, I Made Suprateka.
Terpantau hingga pukul 16.00 WIB, dari 23.700 gardu distribusi yang ada di Jabodetabek sebanyak 3.100 gardu distribusi dipadamkan sementara.
Adapun wilayah DKI Jakarta yang dipadamkan antara lain meliputi Karet Pasar Baru Barat dsk, Kedoya Utara, Tanjung Duren, Pancoran, Pejaten Timur, Jati Petamburan, Perum Billy Moon 3 pondok kelapa, Jalan Kebon Jeruk Raya, Komplek Jati Bening, Jalan Raya Daan Mogot Kalideres.
Kemudian Jalan Swadarma Raya, Jalan Pos Pengumben, Jalan Sektor Ciledug, Jalan Bangka Kemang, Duta Indah Square, Perum Taman Bougenville, Jalam Raya Daan Mogot, Perum Taman Wiana Jatibening, dan Perum Pinewood Wibawamukti.
Pemadaman listri juga berlangsung di Kapuk, Joglo, Ciledug, Tanah Tinggi, Duri Kosambi, Kemanggisan, Kembangan, Jagakarsa, Jatiasih, Petamburan, Karet serta Tanjung Duren.
Untuk wilayah Jawa Barat, daerah terdampak pemadaman di antaranya sebagian Bekasi, GPI, Cikarang, Bogor, GPI dan Karawang.
Advertisement
Sistem Ganjil Genap Ditiadakan
Menyusul dampak banjir lainnya yang menyebabkan sejumlah kawasan DKI Jakarta dan sekitarnya terendam banjir, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa kebijakan pembatasan kendaraan bermotor dengan sistem ganjil genap akan ditiadakan hari ini, Kamis (2/1/2020).
"Kebijakan ganjil genap memang besok ditiadakan karena kita menyadari sebagian kawasan-kawasan yang ada di Jakarta itu belum tentu bisa dilewati oleh masyarakat," kata Anies di Pintu Air Manggarai, Rabu malam 1 Januari 2020.
Seperti dilansir Antara, Anies menyebut bahwa sistem ganjil genap dapat saja diberlakukan pada hari berikutnya, yakni Jumat 3 Januari 2020. Hal ini dapat dilakukan jika proses pemulihan fasilitas umum yang terdampak banjir sudah rampung.
"Besok tidak ada. Tapi buat lusa belum ada keputusan. Statusnya kalau lusa masih ada ganjil genap. Jadi hari Kamis enggak ada ganjil genap. Tapi Jumat bisa jadi udah ada kalau kondisi kondusif," kata Anies.
Jalan Tol Dalam Kota Gratis
Dampak banjir lainnya, pemerintah memutuskan untuk menggratiskan Jalan Tol Dalam Kota selama 18 jam. Keputusan ini berlaku Rabu kemarin dimulai pada pukul 18.00 WIB hingga Kamis (1/1/2020) siang tadi, pukul 12.00 WIB.
Ini menjadi keputusan Kementerian BUMN berkoordinasi dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Penggratisan ini berlaku untuk ruas Jalan Tol Cawang - Grogol - Tomang yang dikelola oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan ruas Jalan Tol Cawang - Tanjung Priok – Ancol Timur – Jembatan Tiga – Pluit yang dikelola oleh PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk.
Diungkapkan Menteri BUMN Erick Thohir bahwa penggratisan Jalan Tol Dalam Kota ini sebagai bentuk kompensasi kepada masyarakat atas banjir yang terjadi sejak Rabu malam, 1 Januari 2020. Akibatnya, sejumlah titik jalan tol tergenang dan tidak dapat dilalui.
Advertisement
Cuti Bagi PNS Korban Banjir
Selain itu, bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) korban banjir Jabodetabek boleh mengajukan cuti. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi (Menpan-RB) Tjahjo Kumolo. Kebijakan ini diambil mengingat masih banyaknya titik di Jakarta dan sekitarnya yang terendam banjir.
"Dalam manajemen PNS dikenal beberapa jenis cuti. Antara lain, cuti di luar tanggungan negara, cuti tahanan, cuti besar, cuti melahirkan, dan cuti karena alasan penting," kata Thahjo kepada wartawan, Kamis (2/1/2020).
Tjahjo menjelaskan bahwa diperbolehkannya PNS melakukan cuti karena adanya alasan penting, salah satunya lantaran terdampak bencana alam.
Selain itu, lamanya izin cuti maksimal satu bulan dan tergantung kebijakan pimpinan instansi dilihat dari keadannya bencanaya.
"Dengan demikian, banjir Jakarta dapat dikategorikan bencana alam. Sehingga pimpinan instansi dapat memberikan cuti karena alasan penting bagi pegawai yang terdampak bencana, sesuai aturan yang berlaku," jelasnya.
26 Orang Meninggal
Jumlah korban meninggal akibat banjir di Jakarta dan sekitarnya bertambah. Kementerian Sosial menyebut data sementara 26 orang meninggal akibat banjir di sejumlah titik di Jakarta, Jabar dan Banten.
"Selain itu, Kemensos juga menyebut total 31.232 jiwa mengungsi akibat banjir," tulis rilis Kemensos yang diterima Liputan6.com, Kamis (2/1/2020).
Sebelumnya, korban meninggal dunia akibat banjir diketahui berjumlah 21 orang. Jumlah itu tersebar di berbagai wilayah di Jabodetabek.
"Di Jakarta Timur ada 3 orang, Jakarta Pusat 1 orang, Bogor 1 orang, Depok 3 orang, Kabupaten Bogor 11 orang, Kabupaten Bekasi 3 orang. Total korban 21 orang," demikian data tersebut menyebutkan.
Advertisement
Di Jakarta, 31.232 Orang Mengungsi
Selain korban jiwa, diketahui hingga Rabu, 1 Januari 2020 jumlah pengungsi Bnjir di seluruh wilayah DKI Jakarta sudah mencapai angka 31.232 jiwa.
Sebanyak 310 orang pengungsi banjir tersebut tersebar di Jakarta Pusat. Pengungsi berada di dua lokasi pengungsian yakni di Petamburan dan Karet Tengsin.
Sementara itu, pengungsi di Jakarta Utara sebanyak 1.515 orang untuk 23 lokasi pengungsian. Kelurahan terdampak antara lain Rorotan, Semper Barat, Semper Timur, Sukapura, Kelapa Gading Timur dan Pegangsaan Dua.
Sedangkan di Jakarta Barat sebanyak 10.686 orang terdampak banjir tersebar di 97 lokasi pengungsian. Kelurahan terdampak di antaranya Jelambar, Tomang, Wijaya Kusuma, Srengseng, Semanan, Kalideres, Tegal Alur, Pegadungan, Kota Bambu Selatan, Kedoya Utara dan Sukabumi Selatan.
1.253 Aliran Listrik Masih Padam
Hingga hari ini, Kamis (2/1/2019) PT PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) masih melakukan pemadaman pada sejumlah wilayah yang terendam banjir atau berdekatan dengan lokasi banjir. Pemadaman listrik terpaksa dilakukan untuk menghindari sengatan listrik.
Pantauan Liputan6.com dari data PLN, Kamis (2/1/2020), hingga pukul 06.00 WIB masih ada 1.253 wilayah di Jakarta dan sekitarnya yang padam akibat banjir.
Adapun area yang mengalami pemadaman listrik di antaranya Menteng, Kramat Jati, Pondok Gede, Pondok Gede, Cempaka Putih, Cengkareng, Bulungan, Ciracas, Marunda, Bandengan, Jatinegara, Bintaro dan Kebon jeruk.
(Winda Nelfira)
Advertisement