Liputan6.com, Jakarta - Kepala Bakamla Laksamana Madya Achmad Taufieqoerrochman mengatakan, pihaknya akan menambah pasukan menyusul masuknya kapal-kapal China ke Natuna atau ke perairan Indonesia. Hal ini disampaikan usai rapat koordinasi di kantor Kemenko Polhukam.
Menurut dia, selain Bakamla, pihak TNI pun juga akan mengerahkan kekuatan untuk mengamankan wilayah tersebut.
"Pasti ada (penambahan pasukan). TNI pun pasti mengerahkan kekuatan juga. Tapi dalam kondisi damai saya bilang memang Bakamla di depan," kata Achmad di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (3/1/2020).
Advertisement
Dia menuturkan, dari hasil pemantauan pasukannya, sampai pukul 12.00 WIB hari ini tidak ada lagi.
"Dari pantauan survei kita sekarang, enggak ada. Jam 12 tadi enggak ada," jelas Achmad.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menuturkan, dalam rapat tadi juga disepakati adanya peningkatan patroli di wilayah Natuna.
"Dari rapat tadi juga disepakati beberapa intensifikasi patroli di wilayah tersebut dan juga kegiatan-kegiatan perikanan yang merupakan hak bagi Indonesia untuk mengembangkannya di Perairan Natuna," tegas dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Panglima TNI Tak Berkomentar
Sedangkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, memilih tak berbicara dan langsung meninggalkan kantor Kemenko Polhukam. Hal senada juga diperlihatkan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, yang juga tak banyak bicara. Hanya mengikuti apa yang disampaikan Menlu.
Dalam rapat tadi turut serta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menko Polhukam Mahfud Md, Menkumham Yasonna H Laoly, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Kemudian ada Kabaharkam Polri Komjen Pol Agus Andrianto.
Advertisement