Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Wamen LHK) Alue Dohong menyambangi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu di Kota Bekasi karena khawatir banjir menghanyutkan sampah di tempat itu.
"Saya khawatir banjir air disertai banjir sampah. Syukur alhamdulillah, di TPST Bantar Gebang dapat tertangani dengan baik," kata dia seperti diktip dari Antara, Sabtu (4/1/2020).
Dirinya mengaku sengaja datang bersama Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya Beracun (PSLB3) Rosa Vivien Ratnawati, Direktur Pengelolaan Sampah Ditjen PSLB3 Novrizal Tahar, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta untuk memastikan kesiapan TPA menghadapi musim hujan.
Advertisement
TPA Bantar Gebang yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, beroperasi sejak 1989, dengan luas lahan 113,15 hektare (ha) yang terdiri atas landfill 81,40 ha dan sarana serta prasarana 23,30 ha.
Kapasitas total timbunan sampahnya mencapai 7.708 ton per hari. Komposisi dan karakteristik sampahnya yaitu 43 persen sampah organik dan 35 persen plastik dan PET.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Banjir Bekasi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah titik banjir terbanyak yang terjadi pada periode pergantian 2019-2020 ada di wilayah Kota Bekasi, yakni mencapai 53 lokasi di 12 kecamatan.
BNPB juga mencatat banjir mencapai ketinggian maksimal enam meter di Kota Bekasi. Salah satu wilayah di kota itu yang terkena banjir karena luapan Sungai Cileungsi pada 1 Januari 2020 ada di Kecamatan Bantar Gebang.
Pada kesempatan yang juga dihadiri Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto tersebut, Alue Dohong juga memberikan bantuan sembako untuk para pemulung di TPST Bantar Gebang dan TPA Sumur Batu.
Advertisement