Sukses

Anies Sebut Pompa Air Tak Mampu Hadapi Curah Hujan Ekstrem

Anies juga menyatakan sebisa mungkin pompa itu dapat digunakan secara bergantian.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut pompa air yang ada tidak mampu menghadapi cuaca ekstrem atau curah hujan tinggi di Jakarta.

"Maka kemampuan pompa untuk mengalirkan dibandingkan dengan hujan yang jatuh memang tidak seimbang, jadi itu faktanya," kata Anies di kawasan Makassar, Jakarta Timur, Minggu (5/1/2020).

Saat ini kata dia terdapat 478 pompa air yang tersebar di 176 lokasi. Bahkan sebanyak 122 unit pompa mobile juga disediakan.

Selain itu mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan juga menyatakan sebisa mungkin pompa itu dapat digunakan secara bergantian.

"Misalnya di pasang 10 pompa pada saat yang sama hanya dinyalakan 7 dan 3 istirahat nanti gantian istirahatnya semata-mata supaya tidak terjadi kegagalan pompa," ucap Anies .

Sebelumnya, akibat hujan deras sejak 31 Desember 2019 malam hingga 1 Januari 2020 pagi, banjir terjadi di wilayah Jakarta, hingga ribuan orang harus mengungsi.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mendirikan lima posko kesehatan 24 jam di kawasan Jakarta Timur.

 

2 dari 2 halaman

Dirikan Posko Kesehatan

Posko ini tersebar di wilayah terdampak banjir, seperti Kampung Pulo, Bidara Cina, dan Kampung Melayu, Jatinegara.

"Posko kesehatan terletak di Puskesmas Kampung Melayu, Kantor Sudinkes Jaktim, Rusun Jatinegara, GOR Otista, dan Kantor Kelurahan Bidara Cina," tulis siaran pers Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti, Sabtu dini hari (4/1/2020).

Widyastuti menegaskan, tiap posko kesehatan, Dinkes DKI menerjunkan petugas kesehatan baik tim dokter, perawat, dan apoteker yang siap melayani para korban banjir yang membutuhkan bantuan.

Dia membantah kabar yang beredar bahwa posko kesehatan milik Pemprov DKI Jakarta di wilayah Jatinegara tutup pelayanan.