Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyatakan bakal terus menjalankan Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Operasi yang bertujuan untuk mengurangi curah hujan di wilayah Jabodetabek sudah dilakukan sejak 3 Januari 2020 lalu.
Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan, pihaknya sudah menggunakan sekitar 25 ton garam untuk menjalankan operasi tersebut. Jumlah ini, dia akui, jauh lebih banyak dari stok awal yang ada.
Baca Juga
"Kita sudah menyetok awalnya 22 ton. Ternyata yang sudah kita gunakan sekarang ini sampai 25 ton lebih," kata Riza, saat ditemui, usai rapat di Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (7/1/2020).
Advertisement
Menurut dia, dalam pelaksanaan operasi modifikasi cuaca, BPPT telah melakukan 16 sorti penerbangan. Delapan penerbangan dengan menggunakan CN-295 dan delapan penerbangan dengan menggunakan Cassa 212.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Hampir 2,5 Ton Garam per Penerbangan
Dia merinci, Delapan sorti penerbangan menggunakan CN-295 itu mengangkut 2,4 ton garam per penerbangan. Sementara delapan penerbangan dengan Cassa 212 mengangkut sekitar 800 kilogram per penerbangan.
"Insyaallah kita cukupkan (stok). Kerja sama BNPB, TNI, Polri, dan lain-lain serta Pemerintah Daerah yang memang sangat kita butuhkan kolaborasinya," jelas dia.
Dia pun memastikan pihaknya akan kembali menambah stok garam guna melancarkan operasi tersebut. "Kita akan stok baru lagi. Itu ada di posko Lanud Halim saat ini," tandasnya.
Â
Reporter:Â Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka
Advertisement