Liputan6.com, Jakarta Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menegaskan segera merilis nama calon wakil gubernur DKI yang berasal dari pihaknya. Hal ini dilakukan usai PKS resmi mencoret nama Ahmad Syaikhu yang telah terpilih sebagai anggota legislatif.
"Tunggu tanggal mainnya aja, kita bergantung pada penjadwalan yang dibuat oleh DPRD DKI Jakarta. Jadi pada waktunya lah muncul nama," kata Sekjen PKS Mustafa Kamal di Gedung Kemendagri, Jakarta, Rabu (8/1/2020).
Baca Juga
Kamal menegaskan saat ini posisi PKS tidak mencari nama-nama baru untuk calon wakil gubernur DKI pengganti Sandiaga Uno. Pihaknya sudah dalam tahap untuk siap mengikuti proses tahapan di DPRD.
Advertisement
Dengan demikian, Kamal berharap sesegera mungkin Gubernur Anies akan memiliki wakil yang posisinya telah kosong hingga lebih satu tahun, sejak Sandiaga memutuskan untuk mundur demi kontestasi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2019.
"Jadi prosesnya secara alamiah kan mengalir saja sehingga praktis kita harapannya begitu, kita lihat Pak Gubernur kelihatannya juga perlu banyak bantuan sekarang ya, dengan tantangan DKI Jakarta yang semakin nyata," Kamal menandasi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tarik Ahmad Syaikhu
Presiden PKS Sohibul Iman menuturkan, pihaknya menarik satu nama calon Wakil Gubernur DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno. PKS menarik nama Ahmad Syaikhu yang kini sudah menjadi anggota DPR.
"Kalau dari internal PKS jelas, Pak Syaikhu. Dia udah dilantik di DPR. Dia yang kita cabut," ujarnya di kantor DPP PKS, Senin (6/1/2020).
PKS masih menyisakan satu nama, yaitu Sekretaris DPW DKI Jakarta PKS, Agung Yulianto. Namun, PKS juga mempertimbangkan mengganti Agung dengan kader PKS yang lain.
"Ya, sisanya ada Pak Agung, kan. Ya, nanti kita lihat apakah tetap Pak Agung atau kita ambil yang lain, yang jelas tetap ada kader PKS," kata Sohibul.
Sohibul mengatakan, PKS mempertimbangkan mengubah bakal calon wagub yang akan disodorkan ke DPRD DKI, lantaran terlihat keengganan. Karenanya, PKS mempertimbangkan nama eksternal untuk dicalonkan.
Nama tersebut tidak menutup diambil dari satu dari empat calon yang diajukan Gerindra. Sohibul menyebut sampai saat ini belum ada keputusan apakah bakal mengambil nama dari eksternal PKS.
"Nah, tempat lain ini bisa ambil dari macem-macem. Bisa ambil satu dari empat yang diajukan Gerindra, atau tempat lain. PKS masih punya hak untuk itu. Kita tolak empat-empatnya kita cari yang lain. Yang penting DPRD mau memproses," ujar Sohibul. Â
Advertisement