Sukses

Antisipasi Banjir Rob, Anies Siagakan Personel dan Pompa Air

Anies Baswedan menyebut, para petugas juga telah bersiaga di lokasi yang status waspada banjir.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan, pihaknya telah menyiagakan sejumlah pompa mobile untuk mengatasi terjadinya banjir rob. Rencananya pompa-pompa air diletakkan tidak jauh dari pesisir pantai.

"Itu digerakkan ke sekitar pesisir untuk membantu bila ternyata muncul rob sehingga bisa dialirkan," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (8/1/2020).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga menyebut, para petugas juga telah bersiaga di lokasi yang status waspada banjir. Dia juga menyebut petugas sudah mulai siaga sejak pagi hari.

"Asisten pembangunan dengan Dinas Sumber Daya Air sudah secara khusus menempatkan titik mana, kita harus statusnya waspada," ucap Anies.

Sementara itu, Kedutaan Besar Amerika Serikat mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di Jakarta pada 12 Januari 2020. Namun, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca ekstrem terjadi di Tanah Air, termasuk Jakarta dan sekitarnya, justru terjadi mulai malam ini, Rabu (8/1/2020).

"BMKG mengindikasikan nanti malam, hingga 3 hari ada potensi hujan dengan skala lebat hingga sangat lebat. Tapi apakah akan seperti 1 Januari lalu, kita belum bisa memprediksi. Tapi potensi, ada. Jadi, tanggal 12 itu bukan awalnya. Tapi nanti malam," ujar Deputi Bidang Meteorologi R Mulyono R Prabowo, ketika dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Rabu.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Warga Diminta Waspada

Menurut dia, cuaca ekstrem akan terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia. Antara lain, Pulau Jawa bagian barat, Pantura Jawa, Sumatera Selatan bagian timur, Belitung, Kalimantan bagian tengah dan selatan, serta Papua bagian tengah.

Dia mengimbau masyarakat waspada akan potensi banjir. Terutama, lanjut dia yang di badan dan bantaran sungai/laut, serta di daerah rendah.

"Karena volume air sangat tinggi, kalau di bantaran dan badan sungai atau laut takut meluap. Tak hanya itu, yang di dataran rendah juga perlu waspada. Air kan tahunya mengalir ke daratan rendah," kata Mulyono.

Salah satu daerah daratan rendah yang dimaksudnya adalah Jakarta. Dia mengungkapkan, tanah di Jakarta mulai jenuh, sehingga tak mampu menyerap air.

Â