Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Bekasi Rachmat Effendy mengakui bahwa penanganan banjir di daerahnya belum maksimal. Sebab, kata dia, Pemkot Bekasi terkendala fasilitas yang terbatas, sementara titik banjir cukup banyak.
"Kendalanya kan banjir merata, 75 persen. Peralatan dan fasilitas terbatas. Sekarang aja kami masih perpanjang (penanganan banjir)", kata pria yang akrab disapa Pepen itu di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu 8 Januari 2020.
Menurut dia, saat ini pihaknya masih berjibaku membersihkan lumpur dan sampah sisa banjir di beberapa wilayah. Bahkan, Pepen telah menerjunkan seluruh PNS di Kota Bekasi untuk turun membantu warga.
Advertisement
"Sudah berapa hari ini pegawai saya liburin semua, suruh turun. (membersihkan) sampah, apa semua. Mobil kami tambah, sewa," jelas dia.
Saat ini, Pepen dan jajarannya tengah mengantisipasi cuaca ekstrem yang diperkirakan akan jatuh pada 10 dan 11 Januari. Dia mengaku meminjam pompa air ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk meminimalisir banjir di Bekasi.
"Kami masih berjalan, kami informasikan. Harus siap dan hati-hati menghadapi cuaca ekstrem ini," ujar Pepen.
Banjir parah menerjang Kota Bekasi, Jawa Barat pada awal 2020. Pemerintah setempat merilis titik banjir pada saat ini mencapai 93 lokasi, tersebar di semua kecamatan sebanyak 12. BNPB menyebut, banjir Bekasi terparah dibandingkan daerah lain termasuk Jakarta, sebanyak sembilan orang meninggal dunia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Puluhan Ribu Pengungsi
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana BNPB Agus Wibowo mengatakan, korban terdampak banjir yang mengungsi di wilayah Bekasi mencapai puluhan ribu jiwa.
"Kalau dari sisi pengungsi yang paling banyak adalah di Kota Bekasi, ini totalnya jumlah pengungsi di Bekasi Kota, Bekasi Ada 149,537 jiwa, paling banyak ini," kata Agus di Gudang BNPB, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu, 4 Januari 2020.
"Kalau kita lihat memang genangannya yang paling banyak ada di Kota Bekasi. Di Kota Bekasi dan sampai saat ini masih ada yang rata-rata genangan tinggal 20 sampai 50 cm, tapi di Kota Bekasi masih ada 1, 2 yang genangannya masih sekitar 1 meter jadi masih ada evakuasi di sana," sambungnya.
Selain itu, ia mengungkapkan, salah satu penyebab terjadinya banjir di wilayah Bekasi atau di sebelah timur Jakarta itu karena tidak adanya sistem Early Warning. Sebab, sistem tersebut baru ada di Bendungan Katulampa dan Sungai Ciliwung.
Advertisement