Sukses

Alat Berat Mati Mendadak saat Buka Jalur Longsor Desa Urug Bogor

Koordinator Penanganan Longsor jalur Harkat Jaya-Urug, Nunu Nugraha membenarkan satu unit alat berat mendadak mati saat membersihkan lumpur di lokasi longsor.

Liputan6.com, Jakarta - Penanganan longsor yang menutup ruas jalan Harkat Jaya - Urug, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor menyisakan cerita tersendiri. Cerita muncul saat sejumlah operator alat berat tengah menyingkirkan material longsoran yang berada di kawasan Gunung Tajur.

Pada Selasa 7 Januari 2020 tepat azan magrib, satu unit alat berat loader berukuran besar mendadak mati saat sedang mengeruk lumpur sisa longsoran.

Tak lama berselang, sang operator alat berat tersebut meninggalkan lokasi longsor. Dikabarkan operator itu pulang karena mendadak sakit.

"Malamnya langsung pulang. Bilangnya sakit," kata Anen warga setempat, Rabu 8 Januari 2019.

Koordinator Penanganan Longsor jalur Harkat Jaya-Urug, Nunu Nugraha membenarkan satu unit alat berat mendadak mati saat membersihkan lumpur di lokasi longsoran. Padahal, sebelumnya tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan.

"Alat berat itu (mesinnya) paling sehat, tapi aneh mendadak mati," ungkap Nunu.

Sampai hari ini loader tersebut masih berada di lokasi longsoran. Beberapa teknisi sudah memperbaiki bagian mesin alat berat itu namun belum juga bisa menyala.

"Karena mati kita langsung ganti. Kita punya banyak cadangan alat berat untuk membuka akses jalan yang tertutup longsor di wilayah ini," kata Nunu.

Nunu menduga, alat berat milik Kementerian PUPR yang tiba-tiba mati total tidak terlepas karena adanya gangguan dari mahluk gaib.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Cahaya di Jurang

Hal di luar nalar juga sempat ia alami sendiri pada Selasa malam sekitar pukul 23.00 WIB. Saat mengawasi pengerukan longsoran tanah, ia sempat melihat ke arah bukit tiba-tiba terlihat kerlap kerlip cahaya layaknya lampu-lampu rumah penduduk.

Begitu pun ketika pandangannya mengarah ke jurang. Terlihat begitu jelas kerlap kerlip cahaya lampu penerangan seakan ada sebuah perkampungan. Padahal, sekitar lokasi longsoran berupa kawasan hutan.

"Saya sempat bilang ke anggota Tagana namanya Pak Endang. Ada lampu cahaya. Terus dia malah nyuruh turun," ungkapnya.

Setelah melihat kejadian aneh, ia dan operator alat berat termasuk Ading, lantas memilih pergi meninggalkan lokasi dan melanjutkan pengerukan tanah keesokan harinya.

Cerita keangkeran Gunung Tajur sebenarnya tidak hanya kali ini saja. Kurang lebih dua tahun silam, para pekerja pelebaran jalan sempat diganggu mahluk gaib. Mulai alat berat mendadak mati hingga pekerja proyek tiba-tiba sakit.

Mereka sempat menemukan seekor ular berukuran besar yang diyakini warga setempat merupakan siluman penunggu Gunung Tajur.

"Sesepuh sini sempat bilang, kalau disini nemuin binatang jangan dibunuh, pindahin saja. Nah pas nemuin ular itu untung dipindahin ke atas bukit," kata Ade Eka warga Desa Urug. 

Â