Liputan6.com, Jakarta - Polisi terus mengusut penyebab ambruknya gedung empat lantai di Kota Bambu Selatan I Blok Tali, No 15 RT 2/RW 9, Kecamatan Palmerah, Slipi, Jakarta Barat.
Dua pejabat di lingkungan Pemprov DKI Jakarta bakal dimintai keterangan. Mereka adalah Kepala Suku Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan Jakarta Barat, serta Kepala Unit Pelayanan Pajak.
"Beberapa Kepala Suku Dinas Cipta Karya Jakarta Barat dan Kepala Pelayanan Pajak akan dilakukan pemanggilan untuk diperiksa sebagai saksi,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, Kamis (9/1/2020).
Advertisement
Yusri menjelaskan, pihaknya juga mengagendakan pemeriksaan terhadap dua korban gedung ambruk di Slipi yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
"Mudah-mudahan korban bisa lah kasih keterangan awal saja sebagai bahan kelengkapan dari perkara yang ada," ujar dia.
Sebelumnya, Yusri mengatakan, pihaknya telah memeriksa tujuh orang saksi. Dua di antarnya merupakan pemilik dan penyewa gedung. Dari keterangannya, gedung dibeli sejak tahun 1997.
"Sejak dibeli, tiga tahun kosong. Kemudian disewa Base Transceiver Stasion (BTS). Pada tahun 2012 disewa sama pihak minimarket sampai 2022," kata Yusri.
Yusri menyatakan, selama ini gedung dibiarkan begitu saja. Pemilik gedung di Slipi yang ambruk itu sama sekali tidak pernah melakukan pemeliharaan terhadap bagunanan. "Itu keterangan dari pemilik sendiri dan juga dari pihak minimarket," terang dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Gedung Ambruk
Insiden gedung ambruk di kawasan Slipi, Jakarta Barat itu terjadi pada Senin, 6 Januari 2020 sekitar pukul 09.39 WIB. Kepolisian yang menerima laporan langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Sementara tim rescue mengevakuasi korban yang terjebak di dalam gedung.
Laporan awal, insiden gedung ambruk ini melukai tiga orang, antara lain: Febriani (27) warga Tanjung Duren Raya, Grogol Petamburan, Jakarta Barat; Muhammad Iqbal (37) warga Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan; dan Ervan Juliansyah (52) warga Kampung Gaga, Larangan Selatan, Tangerang.
Namun setelah ditelusuri, tim Basarnas menemukan delapan korban yang terjebak di lantai dua gedung. Total, 11 orang terluka dalam insiden ini dan telah dilarikan ke RS Tarakan dan RS Pelni.
"Pak Kapolres dari data korban sudah dapat dipastikan itu, tiga orang dapat lakukan evakuasi mandiri yang ada di toko, yang lima orang kita evakusi sama-sama dari dalam gedung tadi di lantai dua. Yang lagi melintas ojol itu sudah kita evakuasi ke RS dua lansia. Jadi clear," ujar Direktur Operasional Basarnas, Brigjen TNI (Mar) Budi Purnama.
Advertisement