Sukses

BBWSCC: 62 Situ di Jabodetabek Luasnya Mulai Menyempit

Dia mengharapkan puluhan situ yang masih ada tidak beralih fungsi menjadi perumahan ataupun gedung-gedung.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bambang Hidayah menyatakan pihaknya telah menginventarisasi ratusan situ di Jabodetabek.

Dia menyebut 62 dari 206 yang telah diinventarisasi luasnya sudah berubah atau mulai menyempit dari ukuran aslinya.

"62 situ itu sebagian sudah alih fungsi, sudah menciut lahannya," kata Bambang di Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2020).

Sedangkan kata dia, 15 situ dinyatakan hilang dan beralih fungsi dan sisanya masih dilakukan inventarisasi berdasarkan data yang ada. Yakni mulai dari pengukuran dan pematokan.

Bambang menyebut setelah dilakukan inventarisasi situ tersebut rencananya akan direvitalisasi. Dia mengharapkan puluhan situ yang masih ada tidak beralih fungsi menjadi perumahan ataupun gedung-gedung.

"Jadi kami ingin mempertahankan keberadaan yang 185 situ ini untuk tetap membantu pengendalian banjir yang ada di Jabodetabek," ucapnya.

Pengelolaan terpusat itu di mulai tahun 2007 setelah terbitnya UU Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (SDA). Sebab sebelumnya pengelolaan situ diberikan ke pemerintah daerah atau Pemda setempat.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Tidak Dipelihara

Dia menyebut situ-situ tersebut selama ini tidak dipelihara dengan baik. Sehingga saat proses sedimentasi hingga menjadi dataran akhirnya dimanfaatkan oleh masyarakat. Kepemilikan masyarakat lanjut dia, berupa surat bukti berupa girik.

"Masyarakat melihat daratan ini kan dimanfaatkan, ditanam padi atau palawija oleh masyarakat. Sehingga luasannya berkurang. Lama-lama dimiliki," jelasnya.