Sukses

Desmond Gerindra: Saya Belum Paham Urgensi Panja dan Pansus Jiwasraya

Desmond menyebut, hasil dari Panja dan Pansus tidak jelas. Hal ini berkaca dari kasus-kasus sebelumnya.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Komisi III Desmond J Mahesa mengaku berhati-hati bersikap menentukan apakah perlu dibentuk panitia kerja (Panja) atau panitia khusus (Pansus) dalam kasus Jiwasraya. Dia menilai, harus dilihat urgensi dan kepentingan dari Panja atau Pansus di DPR.

Desmond mengaku belum tahu apa urgensi daripada Pansus atau Panja. Bahkan, dia mempertanyakan apakah hal tersebut bakal menghasilkan solusi untuk kasus Jiwasraya.

"Saya belum paham banget urgensinya Pansus dan Panja. Kalau pansus inikan gabungan dari beberapa komisi, kalau panja itu masing-masing Komisi. Makanya saya bilang tadi kita belum menentukan Komisi III," ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/1/2020).

Desmond menyebut, hasil dari Panja dan Pansus tidak jelas. Dia mencontohkan Pansus Pelindo yang masih terkatung-katung. Dia menilai Pansus atau Panja hanya buang-buang uang negara saja.

Fraksi Gerindra, kata Desmond, masih mengkaji kepentingan tersebut. Apakah tujuannya membantu masyarakat mencari keadilan dan kepastian hukum, atau cuma gagah-gagahan.

"Kalau sudah panja itu gagah-gagahan agar termediakan ya enggak zaman lagi sekarang," ucap Desmond.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Gerindra Awalnya Dorong Pansus

Sikap Gerindra awalnya mendorong Pansus. Desmond berdalih sebelumnya kasus Jiwasraya belum terbuka seperti sekarang.

"Ya pada waktu lalu itu kan tidak seterbuka sekarang. Sekarang akan ada kejaksaan Agung yang tadinya hal-hal yang ditutupin misalnya dalam kasus Benny Tjokro ya kan sudah jelas kok Benny Tjokro ngapain aja berapa perusahaannya gimana penggorengannya, sudah dijelaskan sama jaksa agung kalian juga sudah tau semua," pungkasnya.

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com